UII Selenggarakan Syawalan dan Pelepasan Jama’ah Calon Haji 1437 H

Idulfitri merupakan hari raya kemenangan bagi seluruh umat muslim setelah berjuang berpuasa selama sebulan penuh di Bulan Ramadhan. Dalam momen Ramadhan diikuti Idulfitri yang telah kita lalui beberapa waktu lalu kita semua sebagai muslim diajarkan bahwa penting bagi kita untuk menjalin hubungan yang baik dengan Allah SWT

secara vertikal, dan dengan sesama manusia secara horisontal. Ibadah dan amal kebaikan yang dilakukan pada bulan Ramadhan diharapkan mampu membersihkan dosa-dosa vertikal kepada Allah SWT, maka dalam momen Idulfitri pengampunan atas dosa-dosa horisontal pun perlu diupayakan, sehingga semuanya benar-benar dalam kondisi bersih dan suci dari dosa-dosa baik secara vertikal maupun horisontal.

Demikian seperti disampaikan oleh Rektor UII Dr. Ir Harsoyo, M.Sc., ketika memberikan sambutan dalam acara Syawalan Keluarga Besar dan Pelepasan Jama’ah Haji dari UII 1437 H, Rabu, (14/07), bertempat di Auditorium Kahar Muzakkir. Nampak hadir dalam acara tersebut Ketua Pengurus Yayasan Badan Wakaf (PYBW) Dr. Ir. Luthfi Hasan, MS., jajaran Rektor dan Wakil Rektor UII, pimpinan Fakultas dan Prodi di UII, seluruh Dosen serta tenaga kependidikan dan karyawan di UII.

Pada kesempatan tersebut Harsoyo juga menyampaikan ucapan selamat kepada 17 calon jama’ah haji dari UII yang akan berangkat pada tahun ini, pesannya semoga semua jama’ah sekalian menjadi haji yang mabrur, mampu membawa kamanfaatan bagi sesama.

Dalam rangkaian kegiatan Syawalan juga disampaikan pengajian yang diisi oleh Drs. H. Syafaruddin Alwi, M.Si yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina PYBW. Syafaruddin Alwi mengajak kepada seluruh sivitas akademika UII untuk senantiasa meningkatkan produktivitas kerja dengan memperbanyak prestasi dan memberikan kontribusi nyata bagi nama baik perguruan tinggi.

“Kunci sukses yang harus kita lakukan agar UII menjadi perguruan tinggi yang besar berada pada tiga aspek utama, yaitu kita harus memiliki good man (orang-orang baik), good leader (pemimpin yang baik), dan lingkungan kerja yang baik, ketiganya harus berjalan seimbang,” pungkasnya.