Pengukuhan Dua Mahasiswa Analisis Kimia Fakultas MIPA UII Menjadi Duta Anti Narkoba Oleh Ketua BNNP Yogyakarta
Dua mahasiswa Analisis Kimia UII ambil peran untuk jadi pionir perubahan di garis terdepan dalam mencegah dan memberantas peredaraan narkotika di DIY. Ambil peran ini Eriko Elsa Daje (Analisis Kimia 2020) dan Ziyadatul Mustaghfiroh (Analisis Kimia 2021) awali dengan mengikuti proses pendaftaran dan seleksi Duta Anti Narkoba. Pendaftaran dilakukan melalui pengisian form dan seleksi dilakukan melalui penilaian karya tulis berupa essay. Proses seleksi ini memberi kesan tersendiri bagi Ziyadatul Mustagfiroh karena dengan tema yang diusung terkait Ketahanan Pelajar dan Kesehatan Mental Guna Mencegah Penyalahgunaan Narkoba berkaitan sangat erat dengan pengalaman yang belum pernah dituangkan dalam bentuk tulisan. Ada perasaan lega setelah menuliskan apa yang pernah dialami sebelumnya, imbuh Ziyadatul. Seleksi dilakukan mulai 25 Januari-2 Februari 2023. Pengumuman bagi peserta yang lolos diumumkan pada 3 Februari 2023. Terdapat 25 peserta yang lolos sebagai Duta Anti Narkoba Yogyakarta. Peserta merupakan pelajar dan mahasiswa berasal dari beragam institusi seperti Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Universitas Muhammadiyah Yogyarkata (UMY), UIN Sunan Kalijaga, Universitas Atmajaya, Universitas Islam Indonesia (UII), Al Azhar Kairo dan Institut Teknologi Bisnis Muhammadiyah Grobogan (ITBMG).
Eriko Elsa Daje dan Ziyadatul Mustaghfiroh setelah mengikuti proses seleksi pemilihan Duta Anti Narkoba Yogyakarta, akhirnya 8-9 Februari 2023 dikukuhkan sebagai Duta Anti Narkoba Yogyakarta 2023. Pengukuhan ini dilakukan oleh Ketua Badan Narkotika Nasional Provinsi Susanto, S.H., M.H. Kegiatan pengukuhan disertai sekolah advokasi dengan tajuk “Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika di Kalangan Pelajar DIY. Rangkaian kegiatan ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 1 Lendah, Pantai Goa Cemara dan Aula DPD RI. Dalam sekolah advokasi ini peserta mendapat pelatihan-pelatihan positif tentang pengembangan diri dan mendapat wawasan baru tentang bahaya narkoba hingga saya di kukuhkan pada saat ini, tutur Eriko.
Ketika diwawancarai Eriko mengatakan bahwa banyak ilmu yang telah didapat di program studi Analisis Kimia salah satunya tentang Analisis Narkotika dan Psikotropika. Sudah seharusnya mengamalkan ilmu didapat untuk kebaikan masyarakat. Harapan Eriko dengan mengikuti pemilihan Duta Anti Narkoba yaitu dapat memberikan edukasi kepada masyarakat terhadap narkoba dan ikut andil dalam pemberantasan narkoba. Sudah jelas bahwa narkoba ini adalah musuh nyata bangsa Indonesia yang harus di perangi karena dapat menghancurkan masa depan kamu muda.
Sedikit berbeda dengan Zee panggilan akrab Ziyadatul Mustaghfiroh. Zee menyampaikan bahwa motivasi keikutsertaannya dalam pemilihan Duta Anti Narkoba Yogyakarta berawal dari pengalaman masa Sekolah Menengah Pertama (SMP). Zee menceritakan bahwa sewaktu acara masa orientasi siswa (MOS) ada teman saya puteranya yang menaruh bungkus obat narkoba ke dalam saku tas saya namun ketahuan oleh saya dan ketika saya hendak buang bungkus obat itu, bungkus obat itu diambil lagi, cerita yang ke dua ketika saya duduk di bangku kelas 3 SMP, bekal minuman saya ingin diberi ciu oleh teman saya (seorang teman yang sama ketika kelas 1 SMP) namun Alhamdulillah ketahuan oleh saya lagi. Selain itu saya banyak menemukan teman-teman perempuan yang mengkonsumsi narkoba ketika ingin UTS dan setiap malam Senin. Teman saya sering mengeluh pusing di hari Senin karena Minggu malamnya minum-minum. Hal tersebut menjadikan saya tergerak hatinya untuk mengikuti pemilihan duta Pelajar anti Narkoba agar saya dapat ikut andil dalam memberantas narkoba. Yang ke dua, saya sebagai seorang Analisis Kimia dimana ada mata kuliah pilihan narkotika psikotropika, yang nantinya pastinya lebih relevan apabila saya ambil, jadi sekaligus mempelajari sebuah ilmu lalu diamalkan.
Ketika ditanya harapan setelah terpilih menjadi Duta Anti Narkoba Yogyakarta Eriko menyampaikan bahwa dia ingin mengedukasi masyarakat terutama pelajar dan mahasiswa tentang bahaya narkoba. Eriko berharap agar tindakan kecil yang dilakukan dapat berperan dalam mengurangi penyalahgunaan narkoba di masyarakat. Semoga awal yang baik ini menjadikan Indonesia negara tanpa narkoba di masa depan. Sedangkan Zee menuturkan bahwa dia berharap agar dapat mengemban amanah sebagai duta anti narkoba dengan baik dan bermanfaat bagi teman-teman serta lingkungannya sebagai kontribusi terwujudnya generasi muda yang tangguh, matang dan dapat menjadi tumpuan bagi bangsa di masa mendatang.