Ketua Jurusan Farmasi UII memimpin Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI) di Asian Association of School of Pharmacy (AASP) di Jepang.

FMIPA UII – Ketua Jurusan Farmasi Universitas Islam Indonesia Prof. Dr. Apt. Yandi Syukri, M.Si. yang saat ini juga mengemban amanah sebagai ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI) memimpin delegasi Indonesia dalam Asian Association of School of Pharmacy (AASP)  8-10 Safar 1447 H/2-4 Agustus 2025 di Jepang. Pertemuan ini juga dihadiri oleh para ahli di bidang farmasi dari berbagai negara di kawasan Asia untuk membahas perkembangan terbaru di bidang farmasi juga fokus pada pengembangan kurikulum pendidikan.

Disela kegiatan ini juga diadakan pertemuan dengan beberapa Dekan Fakultas Farmasi di Asean dengan pakar kurikulum dari Amerika Serikat guna membahas agenda dan pertemuan lanjutan bulan November di Vietnam sebagai bagian memajukan Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia.

Pada rangkaian kegiatan ini Prof. Dr. Yandi Syukri, M.Si. juga memimpin delegasi yang tergabung dalam APTFI mewakili 25 Fakultas/Sekolah Farmasi di Indonesia melakukan kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi farmasi di Jepang, diantaranya Nihon Pharmaceutical University dan Faculty of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences, Josai University.

“Yang menarik Faculty of Pharmacy and Pharmaceutical Sciences memiliki 3 departemen/jurusan yaitu 1. Pharmacy, 2. Pharmaceutical Sciences dan 3. Clinical Dietetics and Human Nutrition. Department of Pharmacy ditempuh 6 tahun yang terintegrasi antara S1 dan profesi dengan luaran Pharm.D yang setara dg S2 sehingga  dapat langsung menempuh S3. Department of Pharmaceutical Sciences mengelola  produk obat dan kosmetika sedangkan Department Clinical Dietetics and Human Nutrition mengelola Food Science/Sports/Interaction between pharmaceutical and food. Menunjukkan bahwa ranah dari pendidikan farmasi bukan hanya menghasilkan apoteker di ranah pelayanan, pengelolaan dan pembuatan produk farmasi namun juga masuk ke dalam ranah kosmetika, makanan dan olahraga. Sudah saatnya pendidikan tinggi farmasi di Indonesia untuk berbenah. Karena begitu lingkup keilmuan kefarmasian. Belum lagi untuk lahan farmasi veteriner atau obat2 hewan yang belum begitu banyak untuk dikaji”, ungkap Prof Yandi.

Selain memimpin delegasi dari APTFI yang beranggotakan pakar dan juga pimpinan perguruan tinggi farmasi di Indonesia dalam kesempatan ini Prof Yandi dan Farmasi UII juga mengirim wakil delegasi guna memajukan pendidikan farmasi di UII di Antaranya Apt. M. Hatta Prabowo, M.Si., Ph.D (kaprodi farmasi), apt. Pinus Jumaryatno, S.Si., M.Phil., Ph.D., Dr., apt. Lutfi Chabib, S.Farm., M.Sc., apt. Yulianto, S.Farm., M.P.H., apt. Fajar Aji Lumakso, M.Pharm.Sci., apt. Hannie Fitriani, M.Farm.