Mahasiswa UII Belajar Produksi Obat Halal Di Malaysia
Sebanyak 17 mahasiswa yang didampingi tiga dosen Program Studi Farmasi Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (Prodi Farmasi FMIPA) Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta belajar memproduksi obat halal di Kulliyah of Pharmacy International Islamic University of Malaysia(IIUM). Mereka selama lima hari melakukan shortcourse industrial pharmacy dan industrial exposure di perusahaan farmasi IKOP Sdn.Bhd, akhir Maret 2017 lalu.
Demikian dikatakan dosen Prodi Farmasi, Yandi Syukri MSi, Apt dan Koordinator Laboratorium Farmasi, Bambang H Nugroho MSc, Apt kepada wartawan di ruang kerjanya, Rabu (12/4/2017). Fasilitas industri farmasi milik IIUM memiliki fungsi ganda yaitu selain sebagai sarana produksi, juga digunakan sebagai proses pembelajaran bagi mahasiswa.
Lebih lanjut Yandi menjelaskan UII dan IIUM telah memiliki kerjasama di bidang pengajaran, sehingga kegiatan ini sebagai implementasi kerjasama kedua universitas. “Kita berkolaborasi pembelajaran dalam program industrial exposure dengan Ascc Prof Farahidah Mohammed yang juga CEO IKOP Sdn.Bhd,” kata Yandi.
Materi pembelajarannya, kata Yandi, berupa kuliah umum yang terdiri dari ‘halal in industrial pharmacy, good Islamic manufacturing practise, dan scale up manufacturing.’ Selain materi kuliah, mahasiswa diberi kesempatan terlibat langsung dalam proses produksi dari awal hingga akhir.
Pada tahap awal produksi, mahasiswa diperkenalkan dan terlibat langsung dengan proses penerimaan dan kontrol bahan baku. Kemudian proses penimbangan bahan baku (dispensing), proses pencampuran, proses pengemasan primer dan sekunder, evaluasi proses produksi, dan evaluasi produk akhir.
“Pada akhir program industrial exposure, mahasiswa diberikan competency assesment untuk melihat kemampuan penerimaan materi yang diberikan dalam program industrial exposure,” katanya.
Program industrial exposure, bertujuan agar mahasiswa dapat terlibat langsung dalam proses produksi. Selain itu, mendapatkan early industrial exposure dalam proses pembuatan sediaan farmasi yang diajarkan pada mata kuliah industri farmasi. “Program tersebut diharapkan memberikan pemahaman bidang kerja dan implementasi pengetahuan sesuai dengan kerangka kurikulum nasional Indonesia,” ujar Yandi.
Sedang materi short course industri pharmacy bagi tiga dosen meliputi raw material sampling, warehouse management, manufacturing process, premise and facility, water sampling, in process control production sampling, final product sampling, cleaning validation, packaging process, waste management system, dan dokumentasi dalam industri farmasi. “ Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dsosen dalam bidang farmasi industri, agar kualitas pembelajaran di bidang farmasi industri bisa meningkat,” katanya.
Sementara Bambang Nugroho mengatakan pengalaman mahasiswa mendapat pelatihan industrial exposure di negara tetangga semakin memperluas wawasan dan kemampuan di bidang industri farmasi. Sehingga lulusan Prodi Farmasi FMIPA UII siap bersaing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). “Di Malaysia masih banyak kekurangan apoteker, terutama apoteker industri, sehingga ini merupakan peluang bagi mahasiswa Prodi Farmasi,” kata Bambang.