Pentingnya Pertolongan Pertama Kesehatan Mental, Pelatihan Prodi Farmasi Fakultas MIPA UII
Kesehatan mental menjadi salah satu kunci seseorang meraih hidup bahagia. memiliki mental yang sehat akan membuat seseorang cenderung berpikir positif akan berbagai hal. Sebaliknya, seseorang yang memiliki masalah pada mental biasanya memiliki kecenderungan untuk lebih mudah menyikapi suatu tindakan dengan perasaan negatif dan pikiran yang kacau.
Menanggapi hal ini, Program Studi (Prodi) Farmasi Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan pelatihan terkait pentingnya pertolongan pertama kesehatan mental. Pelatihan yang diadakan secara daring melalui platform zoom meeting pada Minggu (19/6) tersebut menghadirkan Hana Morrisey, researching lecturer and certified instructor at Mental Health First Aid.
Pelatihan yang diadakan oleh UII dan MHFA England ini, merupakan salah satu bentuk kepedulian UII terhadap pentingnya mental health, baik itu di lingkungan kampus maupun masyarakat umum. Salah satu fokus tujuan dari MHFA adalah untuk mengurangi adanya stigma dan diskriminasi terhadap orang-orang yang terkena gangguan mental, sehingga dengan adanya pertolongan pertama akan sangat membantu.
Pada kesempatannya, Hana Morrisey menjelaskan kesehatan mental mulai dari pengertian kesehatan mental, depresi, faktor depresi yang berisiko, stigma dan diskriminasi, aksi pertolongan pertama kesehatan mental, dan beberapa hal terkait dengan kesehatan mental.
Menurut Hana Morrisey, isu-isu terkait kesehatan mental ini sudah sangat umum, sehingga dibutuhkan adanya upaya untuk mencegah dan mengobati orang yang sedang terkena gangguan kesehatan mental. Terlebih, ada begitu banyak isu diskriminasi terhadap mereka yang mengalami gangguan mental. Penting juga untuk diterapkan bahwa kesehatan mental ini perlu di edukasikan dan diinformasikan kepada banyak orang, supaya tidak terjadi lagi hal-hal yang dapat memperburuk kondisi seseorang yang sedang terguncang mentalnya.
Lebih lanjut, untuk pertolongan pertama kesehatan mental, ada suatu istilah yaitu ALGEE yang merupakan upaya untuk pertolongan pertama kesehatan mental. ALGEE merupakan singkatan dari Approach the person (assess and assist with any crisis, Listen and communicate non-judgmentally, Give support and information, Encourage the person to get appropriate professional help, dan Encourage other support.
Beberapa hal yang telah dijelaskan oleh Hana Morrisey merupakan salah satu cara untuk melakukan pertolongan pertama kesehatan mental, dan perlu untuk kita pahami bagaimana hal tersebut menjadi begitu penting untuk dipelajari.
Ketua Program Studi Farmasi, apt. Saepudin, S.Si., M.Si., Ph.D. mengatakan bahwa acara pelatihan ini dilakukan karena berdasarkan data yang ada, gangguan mental mengalami angka yang signifikan sejak tahun 2018 dan topik ini masih jarang dibahas.
“Mungkin karena topik ini belum banyak diangkat, baik secara umum apalagi di lingkup sempit farmasi. Jadi isu mental health itu kan sekarang anak anak muda, trendnya itu banyak yang cenderung mispersepsi atau kita kan mengenal ada istilah berlebihan dalam melakukan self diagnose, kena mental, depresi, macam-macam” ujarnya.
Menurut Saepudin, goals yang ingin dicapai dalam acara ini adalah kedepannya lebih banyak orang yang sadar akan gangguan kesehatan mental dan cara menanganinya.
“Goals nya yang pertama adalah kita punya orang-orang yang memiliki awareness yang lebih tinggi berkaitan dengan kesehatan mental. Selanjutnya selain punya awareness juga siap untuk memberikan pertolongan pertama pada orang-orang di sekitarnya yang sekiranya memiliki potensi gangguan mental,” ungkapnya.
Ia berharap bahwa acara seperti ini dapat dilakukan secara berkelanjutan. “Harapannya ini jangan sampai jadi yang pertama dan yang terakhir, mudah mudahan bisa bekerja sama, terjadi inisiasi kerja sama baik dengan MHFA England maupun dengan MHFA Australia. Jadi kita bisa mengadakan training-training berikutnya atau kita justru mungkin bisa menginisiasi,” pungkasnya. (JR/RS)
Sumber : https://pharmacy.uii.ac.id/pentingnya-pertolongan-pertama-kesehatan-mental/