Hikmah Bekerja yang Islami
Oleh : Siswanta
Assalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Manusia adalah mahluk yang sempurna, manusia diciptakan dan hidup untuk dapat bertahan dalam kehidupannya di dunia. Untuk memenuhi kebutuhan hidup, manusia diwajibkan untuk bekerja. Sebagai seorang muslim kita dituntut untuk dapat bekerja yang Islami.
Seperti firman Allah dalam Al-Qur’an : “Dan Katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS At-Taubah: 105).
Hal tersebut menuntun kita untuk bekerja dan dapat mempertanggungjawabkan apa yang sudah di kerjakan. Ini merupakan upaya untuk menjadi seorang muslim yang baik yang dapat menunjukkan etos kerja.
Kerja keras merupakan sebuah perbuatan yang mulia, bekerja keras bermakna manusia melakukan sesuatu dengan sungguh-sungguh untuk bisa mendapatkan apa yang dia inginkan. Tujuan utama dari kerja keras bisa berbagai macam: mencari rezeki, belajar, berkarya, karir, dan lain sebagainya. Apabila kita melihat di lingkungan sekitar, kita banyak melihat manusia yang bekerja keras, kerja yang dilakukan siang dan malam. Hal ini untuk mendapatkan rezeki dari Allah SWT. Banyak lagi manusia yang mendedikasikan hidupnya untuk mencari kesejahteraan di dunia dan melupakan ibadah dan untuk kehidupan diakhiratnya nantinya.
Dari bekerja yang Islami kita mendapatkan hikmah:
1. Kehidupan yang lebih baik
Bekerja keras adalah sebuah keharusan yang dimiliki seseorang agar bisa hidup dengan tenang, baik untuk beribadah maupun dalam bermasyarakat. Sebab dengan bekerja keras maka seseorang akan mendapatkan penghidupan yang baik.
Sebagai mahluk Allah SWT untuk selalu taat dan selalu menjalankan apa yang perintahkannya, tentu saja tidak hanya berpangku tangan dengan melakukan doa secara terus menerus tanpa ada unsur usaha (bekerja keras) sedikitpun. Karena Allah berfirman dalam Al Qur’an. “Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar – Ra’d 13:14)
Dengan demikian kita untuk selalu berusaha dengan bekerja keras yang diimbangi dengan doa untuk mendapatkan rezeki yang barokah dalam rangka upaya untuk mencukupi dan menghidupi keluarga.
2. Mendapatkan pahala Akhirat
Kerja keras menurut pandangan Islam merupakan salah satu hal yang diajarkan oleh ajaran Islam. Kita sebagai Umat Islam diwajibkan untuk selalu bekerja keras. Hal ini tertulis dalam Al- Qur’an Surat Al-Qashash ayat 77, “Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah Dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia dan berbuat
baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah Berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi. Sungguh, Allah tidak Menyukai orang yang berbuat kerusakan”
3. Menumbuhkan etika kerja yang baik
Dalam melakukan perkerjaan tentu harus mengedepankan etika. Adapun etika dalam bekerja menurut perspektif Islam, sebagaimana sabda Rasulullah: “Tidaklah sekali-kali seseorang makan-makanan yang lebih baik daripada makan dari hasil kerja tangannya sendiri, dan sesungguhnya Nabi Daud juga makan dari hasil kerja tangannya sendiri” (HR.Bukhari) Hadis tersebut betapa pentingnya bekerja dalam Islam, sehingga perlu adanya etika atau adab- adab tersendiri dalam bekerja. Adab-adab dalam bekerja diantaranya bekerja dengan ikhlas karena Allah SWT.
4. Menumbuhkan niat baik
Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya amal kerja itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya orang itu tergantung dari apa yang diniatkannya itu” (HR. Bukhari dan Muslim). Hadis tersebut menjelaskan tentang semua pekerjaan itu di nilai dengat niatnya yang akan membuahkan hasil. Apabila seseorang bekerja berbuat karena Allah maka akan dipermudahkan segala urusannya. Jika di niatkan untuk di pandang oleh Allah maka akan mendapat pahala dari Allah SWT. Bekerja sesuai dengan aturan yang tidak melanggar setiap prinsip-prinsip syariah atau prinsip ajaran Islam.
5. Belajar untuk taat
Allah SWT berfirman “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu” (QS. 47:33).
Hadis tersebut menjelaskan agar kita tidak melanggar perintah Allah SWT dan ajaran Rasulullah. Karena dengan kita mengikuti perintah Allah SWT akan dipermudahkan segala urusan dan akan mendapat pahala untuk di akhirat. Namun tidak semua muslim memiliki etos kerja keras. Seperti contoh untuk melaksanakan shalat duhur berjamaah di masjid atau di mushola tempat kerja, ada beberapa yang tampak begitu berat, banyak muslim yang terkecoh dan berpotensi waktu yang dimiliki.
Sikap ini sangat bertentangan oleh Rasulullah SAW yang merupkakan seorang pemegang amanah yang sangat kuat. Semua amanah tersebut mustahil teratasi tanpa ditopang etos kerja yang sangat tinggi. Seseorang yang memiliki etos kerja niscaya menyadari betapa mahalnya waktu. Dan sebaliknya juga jika orang pemalas akan membuang buang waktu yang dilaluinya sehingga waktu tersebut terbuang sia-sia. Umat muslim tidak harus menunda pekerjaannya. Masih banyak umat islam yang masih menampakkan bermalas-malasan, kurang disiplin.
6. Belajar untuk beryukur
Allah SWT berfirman “Maka carilah rezeki di sisi Allah, kemudian beribadah dan bersyukurlah kepada Allah. Hanya kepada Allah kamu akan dikembalikan.” (QS al-Ankabut:17)
Setiap manusia yang bekerja dan sudah memperoleh apa yang dia dapatkan, sepatutnya untuk beribadah dan bersyukur kepada Allah SWT. Selalu bersyukur merupakan kepribadian seorang muslim.
7. Mencari karunia Allah SWT
Allah SWT berfirman “Apabila telah ditunaikan shalat maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyaknya supaya kamu beruntung.” (QS al-Jumu’ah: 10).
Dari ayat tersebut setelah manusia beribadah kepada Allah, selanjutnya untuk segera melakukan perkerjaannya daN tetap selelu ingta kepada Allah SWT untuk mendapatkan karunia.
Itulah makna kerja yang Islami yang diajarkan dalam Islam agar kita selalu bekerja keras, baik dalam Al-Qur’an maupun di dalam hadits. Semoga kita dapat bekerja yang Islami sesuai tuntunan dan ajaran Islam, dan semoga Allah SWT menjadikan kita sebagai hamba-hamba yang selalu bersemangat dalam mengerjakan hal-hal yang positif. Aamiin.
Wassalamu’alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Sumber