Ikhlas Dalam Memaafkan
Oleh : Vira Megasari Haqni
Ikhlas merupakan sepotong kata yang sangat umum kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) kata ikhlas berarti bersih hati, tulus hati. Dalam Hubungannya dengan sesama manusia, ikhlas berarti memberikan pertolongan dengan tulus hati. Selain itu ikhlas dapat juga diartikan sebagai suatu kerelaan. Para ulama mendefinisikan ikhlas sebagai seluruh ibadah yang diniatkan kepada Allah SWT bukan yang lain.
Memaafkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti memberi ampun atas kesalahan dan sebagainya. Selain itu juga memiliki arti tidak menganggap salah dan sebagainya lagi.
Sebagai manusia kita semua tentu pernah melakukan suatu kesalahan. Oleh karena itu, kita pun juga harus dapat memaafkan kesalahan orang lain. Hal ini dikarenakan dengan memaafkan orang lain maka hati kita akan lebih tenang. Meskipun kita semua tahu bahwa terdapat istilah memaafkan bukan berarti melupakan,sebenarnya dalam hal inilah kita belum dapat memaafkan dengan ikhlas atas kesalahan yg diperbuat oleh orang lain kepada diri kita.
5 hal yang membuat kita sulit memaafkan :
- Emosi masih mengendalikan diri kita
- Merasa lemah jika terlalu cepat memaafkan
- Takut kesalahan yang sama akan terulang lagi jika terlalu mudah memaafkannya
- Menyukai perhatian yang diberikan oleh orang yang meminta maaf
- Merasa hal tersebut merupakan hukuman bagi orang yang melakukan kesalahan
Untuk dapat memaafkan dengan ikhlas sepenuh hati bukan merupakan suatu hal instant yang dapat terwujud. Semua itu memerlukan proses dan waktu. Waktu yang akan dapat mengobati semua rasa sakit dan marah kita terhadap orang yang pernah menyakiti hati kita. Maka dari itu, biarlah waktu yang akan menyembuhkan luka-luka kita sembari kita menyibukkan diri dengan hal-hal yang baik, positif dan kita sibukkan diri kita dengan memperbaiki kualitas diri kita.
Memaafkan merupakan suatu proses dan pembelajaran untuk diri kamu. Mampu memaafkan kesalahan orang lain menunjukkan bahwa kamu memiliki pikiran yang lebih dewasa untuk menghadapi segala situasi yang sedang terjadi. Marah dan sakit hati adalah suatu hal yang lumrah untuk dialami oleh semua manusia. Jadi, tak apa marah, asalkan tidak terus menerus. Kita tetap harus cari cara untuk bisa menyembuhkan diri dengan memaafkan orang lain.
Memaafkan sekaligus melupakan kesalahan orang lain yang telah menyakiti hati, memang tidaklah mudah. Sebagai manusia biasa, pastinya tidak dapat melupakan kesalahan orang lain begitu saja. Namun demikian, hal tersebut sangat tidak dibenarkan dalam Islam. Sebagai umat muslim, harus senantiasa belajar memaafkan sesama dengan ikhlas. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang didatangi saudaranya yang hendak meminta maaf, hendaklah memaafkannya, apakah ia berada dipihak yang benar ataukah yang salah, apabila tidak melakukan hal tersebut (memaafkan), niscaya tidak akan mendatangi telagaku (di akhirat) (HR Al-Hakim)
“Jika hari kiamat tiba, terdengarlah suara panggilan, “Manakah orang-orang yang suka mengampuni dosa sesama manusianya?” Datanglah kamu kepada Tuhan-mu dan terimalah pahala-pahalamu. Dan menjadi hak setiap muslim jika ia memaafkan kesalahan orang lain untuk masuk surga.” (HR Adh- Dhahak dari ibnu Abbas Ra)
Keutamaan memaafkan dalam pandangan islam
- Dicintai Allah
Nabi Muhammad SAW bersabda “Ada pedagang yang biasa memberi kredit kepada orang. Jika dia menemukan salah satu pelanggannya berada dalam sarana yang diluruskan, dia akan berkata kepada asistennya : Maafkan mereka hutang mereka, mungkin Allah akan mengampuni kami. Allah mengampuni dia” (HR Bukhari / Muslim)
- Mendapatkan pengampunan dari Allah
Dengan memaafkan orang lain, seorang muslim akan mendapatkan pengampunan dari Allah, karena Allah jauh lebih besar dan lebih bermurah hati daripada umat-Nya.
“maafkanlah, niscaya kamu akan dimaafkan (oleh Allah). (HR. At Thabrani)
- Batin merasa tenang
Dengan memaafkan kesalahan orang lain dapat membuat bati menjadi lebih tenang. Karena ketika seseorang memiliki rasa dendam bahkan hingga bertahun lamanya dan belum bisa memaafkan kesalahan orang lain, maka orang tersebut hatinya akan selalu merasa gelisah.
- Ditinggikan derajatnya oleh Allah
Seorang muslim yang pemaaf dan tidak menyimpan dendam terhadap muslim lain atau iri kepada siapa pun atas karunia yang telah Allah berikan, maka dia akan ditinggikan derajatnya oleh Allah.
Rasulullah SAW Bersabda “Tidaklah sedekah itu mengurangi harta, dan tidaklah Allah menambah bagi seorang hamba dengan pemberian maafnya (kepada saudaranya) kecuali kemuliaan (di dunia dan di akhirat), serta tidaklah seseorang merendahkan diri karena Allah kecuali Dia akan meninggikan (derajatnya di dunia dan akhirat). ( HR Muslim).
- Mengharap ridho Allah
Seorang muslim yang dapat memaafkan orang lain bisa jadi karena seseorang itu lebih mengharap ridho Allah dari memaafkan orang lain yang telah menyakitinya. Mereka sadar bahwa menyimpan dendam akan menimbulkan dosa. Hal ini termaktub dalam Alquran surat Asy-Syura ayat 37 yang berbunyi sebagai berikut:
“Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi maaf.”
- Menunjukkan Kualitas Diri
Kualitas diri muslim yang pemaaf pasti akan lebih baik dari pada orang yang suka memendam rasa dendam, iri dan dengki kepada orang lain.
- Menambah kemuliaan di hadapan Allah
Ketika seseorang memaafkan dan mengalah maka secara lahir menunjukkan bahwa orang tersebut adalah lemah dan tidak memiliki kekuatan, akan tetapi Nabi SAW mengatakan bahwa barang siapa yang memaafkan atau mengalah maka Allah akan tambah kemuliaannya. Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda:
“Tidak ada orang yang memberi maaf kepada orang lain, melainkan Allah SWT akan menambah kemuliaannya. Dan tidak ada orang yang merendahkan diri karena Allah, melainkan Allah akan mengangkat derajatnya.” (HR Muslim)
5 cara untuk dapat ikhlas dalam memaafkan =
- Mencurahkan semua rasa atau emosi terlebih dahulu
Mencurahkan perasaan yang kita rasakan atau kita alami dengan cara yang baik setidaknya dapat mengurangi beban rasa yang kita rasakan.
- Menenangkan diri
Ketika ada orang lain yang menyakiti hati kita, kita tentu akan marah. Akan tetapi di posisi seperti ini kita perlu mencoba untuk menenangkan diri terlebih dahulu. Menepi sejenak, menjaga jarak dengan orang tersebut, dan juga dengan mengambil air wudhu, sholat, dan juga membaca al-quran tentu dapat meredam emosi kita dan dapat menstabilkan perasaan kita.
- Memberi waktu untuk menyendiri
Dengan memberi waktu untuk menyendiri kita dapat mengurangi rasa tidak suka terhadap orang yang melakukan kesalahan kepada kita. Sebab dengan berada di sekitar orang yang menyakiti hati kita tentu akan susah untuk menghilangkan rasa benci yang kita rasakan.
- Menghilangkan rasa benci
Dengan perlahan melupakan kejadian yang kurang berkenan di hati kita, hal ini dapat membantu kita secara perlahan menghilangkan rasa benci terhadap orang yang telah melakukan kesalahan kepada kita.
- Menyadari bahwa memafkan butuh waktu
Memaafkan memang bukan suatu perkara yang instant, terlebih jika orang tersebut berbuat suatu kesalahan yang fatal. Satu-satunya cara untuk dapat berdamai dengan perasaan kita adalah waktu. Waktu yang secara perlahan akan mengobati luka hati kita.