3.10 Analisis Deskriptif Responden Studi Lanjut

Bagian ini menjelaskan hasil tracer study terkait responden denga aktivitas utama studi lanjut. Berbagai informasi yang ditelusuri adalah alas an responden melanjutkan studi, masa tunggu responden studi lanjut, kesesuaianbidang ilmu studi lanjut, dan sumber biaya studi lanjut.

3.10.1 Alasan Utama Responden Menempuh Studi Lanjut

Tabel 3.33 menunjukkan alasan utama responden melanjutkan studi, dan diketahui bahwa sebanyak 69% responden menempuh studi lanjut dikarenakan ingin meningkatkan kompetensi dan kualifikasi diri.

3.10.2 Masa Tunggu Responden Studi Lanjut

Responden memerlukan waktu rata-rata 0-3 bulan untuk melanjutkan studi. Informasi terkait masa tunggu responden studi lanjut digambarkan pada Gambar 3.20 berikut.

3.10.3 Kesesuaian Bidang Ilmu Studi Lanjut dengan Bidang Ilmu Sebelumnya

Gambar 3.27 menunjukkan kesesuaian bidang ilmu studi lanjut dengan bidang ilmu di jenjang sebelumnya. Disimpulkan bahwa responden mengambil bidang ilmu yang sesuai sebesar 97%.

3.10.4 Sumber Biaya Studi Lanjut

Data sumber biaya studi lanjut menunjukkan mayoritas responden melanjutkan studi dengan biaya sendiri / keluarga sebesar 93% dan disajikan pada table 3.35 berikut.

3.11 Analisis Deskriptif Responden Tidak Bekerja

3.11.1 Alasan Utama Responden Tidak Bekerja

Secara keseluruhan, jumlah responden tidak bekerja adalah 159 dari total responden. Alasan utama responden tidak bekerja paling banyak dikarenakan masih mencari pekerjaan (73%). Sedangkan untuk responden yang menjawab alasan lainnya, dikarenakan sedang meyiapkan untuk studi lanjut dan sebagian lainnya berencana untuk berwirausaha. Informasi ini dapat dilihat pada Tabel 3.36.

3.12 Analisis Cluster

Analisis cluster merupakan suatu metode analisis yang bertujuan mengelompokkan sekumpulan obyek ke dalam sejumlah kelompok berdasarkan ukuran kemiripan antar obyek tersebut (Hair, Anderson, Babin, & Black, 2000). Analisis cluster terdiri dari dua jenis, yaitu hirarki dan non hirarki. Perbedaan mendasar dari kedua jenis analisis cluster tersebut ialah pada pembentukan jumlah kelompok.

Analisis cluster hirarki merupakan metode analisis cluster yang berusaha membangun hierarki kelompok (Baby & Sasirekha, 2013). Strategi untuk membentuk kelompok pada analisis cluster hierarki umumnya terbagi menjadi dua yaitu agglomerative dan divisive. Pemrosesan agglomerative yaitu setiap obyek dianggap sebagai kelompok yang terpisah, kemudian dua kelompok yang memiliki kesamaan/kemiripan digabungkan menjadi kelompok baru, dan begitulah Langkah selanjutnya. Sementara itu, proses divisive dimulai dari kelompok besar yang terdiri dari semua obyek, kemudian obyek dengan perbedaan/ketidakmiripan tertinggi dipisahkan dari kelompok besar dan begitu seterusnya. Pada analisis cluster non-hierarki dimulai dengan menentukan jumlah kelompok yang ingin dibentuk, kemudian proses pengelompokan dapat dijalankan tanpa mengikuti proses yang terjadi pada metode hierarki (Sulastri , Usman, & Syafitri, 2021).

3.13 Analisis Jalur

3.13.1 Sumber Data, dan Variabel

Sampel penelitian yaitu 1404 alumni UII jenjang D3-Sarjana-Profesi yang lulus pada tahun 2021 dan telah bekerja. Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer tracer alumni UII, meliputi 6 variabel yang dikategorikan. Variabel-variabel tersebut yaitu program studi/Prodi (PRD), IPK, keaktifan berorganisasi selama kuliah (ORG), masa mendapatkan pekerjaan (PKR), masa tunggu lulusan bekerja (TGU), tingkat keselarasan horizontal (HRZ). Keterangan data untuk masing-masing variabel ditampilkan pada Tabel 3.37.

3.13.2 Validasi Profilisasi Cluster Berdasarkan Program Studi

Karakteristik atau profilisasi cluster alumni Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia berdasarkan program studi dapat diringkas dan disajikan pada table 3.38 berikut.