Meneladani Asmaul Husna : Al Ghaniyy, Al Muqiit Sebagai Kunci Pintu Rezeki
Oleh : Rizal Arrosyid
Rezeki yang dikhawatirkan Manusia
Dewasa ini kondisi masyarakat Indonesia dan Dunia sedang mendapat pukulan yang sangat keras dikarenakan pandemi covid 19 yang telah berlangsung kurang lebih selama 2 tahun. Sejalan dengan semakin jatuhnya kondisi perekonomian nasional, banyak masyarakat yang harus kehilangan pendapatan, kehilangan pekerjaan dan mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan harian. Hal tersebut berimplikasi terhadap perubahan culture sosial kemasyarakatan yang ada. Masyarakat yang mengalami culture shock dan tidak mampu beradaptasi terhadap kondisi pandemi, lantas menghalalkan segala cara atau menggunakan jalan pintas agar kebutuhannya tetap dapat terpenuhi, hal ini dapat terlihat dari tingkat kriminalitas yang meningkat ditengah masa pandemi. Dilansir dari Polda Daerah Istimewa Yogyakarta terdapat kenaikan laporan kasus sebesar 35% dari tahun sebelumnya atau sejumlah 4.694 total laporan kasus pada tahun 2020i
Lantas bagaimana semestinya kita sebagai seorang muslim menyikapi hal ini?
“Allah telah mencatat takdir setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi.” (HR Muslim no 2653)ii. Sesungguhnya Hidup, Mati, Jodoh dan Rezeki setiap mahluk telah ditetapkan takdirnya oleh Allah Swt bahkan sebelum penciptaannya, sehingga apakah kita masih perlu mengkhawatirkan itu semua?
Adanya pandemi covid 19 memang merupakan sebuah cobaan untuk kita manusia, sehingga sebagai seorang muslim hendaknya kita dituntut untuk senantiasa bersabar didalam menghadapi suatu cobaan tersebut. Seperti yang telah Allah Swt jelaskan didalam Al-Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 155 yang artinya dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,iii (Q.S. al- Baqarah [2] : 155). Berdasarkan potongan ayat tersebut kita sebagai seorang hamba yang meyakini bahwa segala rezeki dan ujian berasal dari Zat sama maka kita hanya dituntut untuk mendekatkan diri kepada sang kuasa atas hal tersebut, ialah Allah Swt. Adapun cara yang bisa dilakukan antara lain istiqomah dalam berusaha dan berdo’a serta senantiasa bersabar, insyaallah niscaya Allah Swt akan memberikan pertolongan.
Al Ghaniyy, Al Muqiit
Sebagaimana uraian diatas, untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah Swt salah satu upaya yang dapat kita lakukan adalah dengan mengetahui sifat-sifat NYA dan meneladani sifat-sifat tersebut didalam kehidupan kita sehari-hari. Kita ketahui bersama didalam Al-Qur’an telah dijelaskan bahwa terdapat setidaknya 99 nama-nama yang baik bagi Allah Swt yang patut untuk kita teladani, dalam kesempatan kali ini kita akan membahas dua diantaranya yaitu Al Ghaniyy (yang maha kaya) dan Al Muqiit (yang maha pemberi kecukupan).iv
Didalam Al-Qur’an Surah Sad ayat 54 Allah Swt berfirman yang artinya Sungguh, inilah rezeki dari Kami yang tidak ada habis-habisnya. (Q.S. Sad [38] : 54) serta ditegaskan melalui Surah Al-‘Ankabut ayat 60 Allah Swt: dan berapa banyak makhluk bergerak yang bernyawa yang tidak (dapat) membawa (mengurus) rezekinya sendiri. Allah-lah yang memberi rezeki kepadanya dan kepadamu. Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (Q.S. Al-‘Ankabut [29] : 60)v dari potongan kedua surah tersebut maka kita dapat menarik hikmah bahwa sesungguhnya Allah Swt merupakan zat yang paling berkuasa atas segala rezeki yang selama ini kita peroleh dan hanya atas izin NYA lah kita akan mendapatkan ataupun kehilangan rezeki tersebut. Sifat Al Ghaniyy dan Al Muqiit menjelaskan bahwa Allah Swt maha kaya atas segala yang ada di langit dan di bumi beserta seluruh isinya, serta Dialah maha pemberi kecukupan kepada mahluk-mahluk Nya yang senantiasa beriman. Seperti diterangkan didalam Al-Qur’an Surah An-Najm ayat 48 yang artinya “dan sesungguhnya dialah yang memberikan kekayaan dan kecukupan”. (Q.S. An Najm [53] : 48)vi
Seberapa besar kekayaan Allah Swt? Jika dibandingkan dengan seluruh mahluk dialam semesta?
Berdasarkan keterangan dalam Al-Qur’an Surah Sad ayat 54 diatas dijelaskan bahwa kekayaan dari Allah Swt tidak ada habisnya. Hal tersebut juga dapat kita dekati melalui analogi matematis dengan pembuatan sebuah pemisalan sederhana lim () dengan menotasikan kekayaan dari Allah, ∞
→∞
menotasikan tidak terbatas / tak hingga dan sebagai notasi seluruh mahluk ciptaan Allah didalam alam
semesta, sehingga melalui teorema limit menuju tak hingga kita ketahui bahwa nilai
lim () = ∞
(tidak terbatas)vii.
→∞
Apakah kekayaan Allah Swt akan habis jika dibagikan untuk seluruh mahluk dialam semesta?
Apabila kita gunakan pendekatan analogi matematis yang sama lim () dengan menotasikan
→∞
kekayaan dari Allah, ∞ menotasikan tidak terbatas / tak hingga dan sebagai notasi seluruh mahluk
ciptaan Allah didalam alam semesta, sehingga melalui teorema limit menuju tak hingga kita ketahui bahwa nilai
lim ( ) = →∞
asimtotik 0, yang artinya nilai tersebut akan mendekati 0 namun tidak pernah menyentuh nilai 0viii atau dapat kita tafsirkan bahwa kekayaan Allah Swt tidak akan pernah habis meskipun untuk mencukupi seluruh mahluk yang ada di alam semesta.
Bagaimana untuk Mengakses Rezeki dari Allah Swt?
Di dalam Al-Qur’an sendiri telah dijelaskan terdapat pintu-pintu rezeki yang dapat diakses sebagai jalan untuk mendekatkan rezeki dari Allah Swt antara lain:
- Rezeki yang Telah Dijamin, dijelaskan melalui Al-Qur’an Surah Huud ayat 6 yang artinya dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semuanya (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz) (Q.S.Huud [11] : 6)ix
- Rezeki Karena Usaha, dijelaskan melalui Al-Qur’an Surah An Najm ayat 39 yang artinya dan bahwa seseorang hanya akan mendapat balasan amal yang ia lakukan saja. (Q.S. An Najm [53] : 39)x
- Rezeki Karena Bersyukur, dijelaskan melalui Al-Qur’an Surah Ibrahim ayat 7 yang artinya “Ketika Tuhanmu mengumumkan, ”Jika kamu bersyukur atas karuniaku, pasti Aku tambah untukmu, jika kamu berlaku ingkar, sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (Q.S. Ibrahim [14] : 7)xi
- Rezeki yang Tak Terduga, dijelaskan melalui Al-Qur’an Surah At-Talaq ayat 2 yang artinya “…siapa yang bertakwa sungguh-sungguh kepada Allah, Dia akan memberi jalan keluar ” (Q.S. At Talaq [65] : 2)xii
- Rezeki karena Menikah, dijelaskan melalui Al-Qur’an Surah Nur ayat 32 yang artinya “Kawinkanlah orang-orang yang hidup membujang di antaramu dan yang saleh dari budak hambamu, laki atau perempuan. Bila mereka miskin, Allah akan memberimu kekayaan lewat karunia-Nya. Allah Mahaluas rahmat-Nya lagi Maha Mengetahui” (Q.S. Nur [24] : 32)xiii
- Rezeki karena Anak, dijelaskan melalui Al – Qur’an Surah Al-Isra ayat 31 yang artinya “Jangan kamu membunuh anak‑anakmu karena takut melarat. Kamilah yang memberi rezki mereka dan kamu juga. Membunuh anak sungguh dosa yang amat besar” (Q.S. Al-Isra’ [17] : 31)xiv
- Rezeki karena Sedekah, dijelaskan melalui Al – Qur’an Surah Al-Baqarah ayat 245 yang artinya “Siapa pun yang meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, Ia akan melipatkan pahala baginya banyak sekali. Dialah yang memudahkan rezki dan yang menyempitkannya, serta kepada-Nya kamu ” (Q.S. Al-Baqarah: 245)xv
- Rezeki karena Rajin Bersilaturrahmi, “Barangsiapa ingin lapangkan pintu rizqi untuknya dan dipanjangkan umurnya hendaknya ia menyambung tali silaturahmi” (HR. Bukhari No 5986)xvi
- Rezeki karena Iman dan Taqwa, dijelaskan melalui Al-Qur’an Surah At-Talaq ayat 11 yang artinya “…..dan barangsiapa beriman kepada Allah dan mengerjakan amal yang saleh niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai;
mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya Allah memberikan rezki yang baik kepadanya” (Q.S. At Talaq [65] : 11)xvii
Mutiara Hikmah
Janganlah kita mengkhawatirkan tentang rezeki,
karena setiap mahluk yang beriman kepada Allah Swt niscaya telah dijamin rezeki nya bahkan jauh sebelum dia ada di dunia.
tinggal bagaimana kita bisa mendekatkan rezeki tersebut
Allahu Akbar, Dia Allah Swt zat yang maha kaya lagi maha pemberi kecukupan
waallahu a’lam bi showab
Daftar Pustaka
dikutip dari https://psw.ugm.ac.id/2020/12/30/selama-pandemi-angka-kejahatan-di-diy-meningkat/ 08 Agustus 2023 pukul 37 WIB
Hadis Riwayat Muslim no 2653
Sahil, A. dkk, (2015) : Al-Qur’an Universitas Islam Indonesia dan Terjemahan Artinya : UII Press, Yogyakarta iv dikutip dari https://www.gramedia.com/literasi/asmaul-husna/ pada tanggal 08 Agustus 2023 pukul 16.37 WIB v Sahil, A. dkk, (2015) : Al-Qur’an Universitas Islam Indonesia dan Terjemahan Artinya : UII Press, Yogyakarta vi Sahil, A. dkk, (2015) : Al-Qur’an Universitas Islam Indonesia dan Terjemahan Artinya : UII Press, Yogyakarta vii dikutip dari https://www.mathway.com/Algebra pada tanggal 08 Agustus 2023 pukul 37 WIB
viii dikutip dari https://www.statmat.net/limit-tak-hingga/ pada tanggal 08 Agustus 2023 pukul 16.37 WIB WIB ix Sahil, A. dkk, (2015) : Al-Qur’an Universitas Islam Indonesia dan Terjemahan Artinya : UII Press, Yogyakarta x Sahil, A. dkk, (2015) : Al-Qur’an Universitas Islam Indonesia dan Terjemahan Artinya : UII Press, Yogyakarta xi Sahil, A. dkk, (2015) : Al-Qur’an Universitas Islam Indonesia dan Terjemahan Artinya : UII Press, Yogyakarta
xii Sahil, A. dkk, (2015) : Al-Qur’an Universitas Islam Indonesia dan Terjemahan Artinya : UII Press, Yogyakarta xiii Sahil, A. dkk, (2015) : Al-Qur’an Universitas Islam Indonesia dan Terjemahan Artinya : UII Press, Yogyakarta xiv Sahil, A. dkk, (2015) : Al-Qur’an Universitas Islam Indonesia dan Terjemahan Artinya : UII Press, Yogyakarta xv Sahil, A. dkk, (2015) : Al-Qur’an Universitas Islam Indonesia dan Terjemahan Artinya : UII Press, Yogyakarta xvi Hadis Riwayat Bukhari no 5986
xvii Sahil, A. dkk, (2015) : Al-Qur’an Universitas Islam Indonesia dan Terjemahan Artinya : UII Press, Yogyakarta