Sensus penduduk tahun 2020 yang dilaksanakan secara online sudah dimulai sejak tanggal 15 Februari sampai dengan 31 Desember 2020. Untuk mensukseskan sensus penduduk tersebut maka Badan Pusat Statistika (BPS) telah menjalin kerjasama dengan Forum Pendidikan Tinggi Statistika (Forstat) dengan membentuk komunitas Sahabat Sensus. Perguruan Tinggi yang memiliki jurusan atau program studi statistka ditunjuk sebagai koordinator Sahabat Sensus termasuk Universitas Islam Indonesia. Secara keseluruhan terdapat 48 perguruan tinggi di Indonesia yang menjadi koordinator sahabat sensus. Sahabat sensus UII dikukuhkan oleh Dr. Heru Margono, M.Sc selaku Kepala BPS Provinsi D.I. Yogyakarta. Pengukuhan dilaksanakan di Auditorium Moh. Hatta (red. Gedung Perpustakaan Pusat UII) pada hari Kamis (12/03/20).
Hadir juga pada acara pengukuhan adalah Dekan FMIPA UII, Ketua Jurusan Statistika dan dosen dan mahasiswa yang tergabung di dalam Sahabat Sensus. Suasana pengukuhan lebih cair dengan sambutan Prof. Riyanto selaku Dekan yang menyampaikan dengan joke menyegarkan. Dekan FMIPA UII juga ditunjuk sebagai Koordinator Umum Sahabat Sensus di Universitas Islam Indonesia dengan Koordinator pelaksananya adalah Mujiati Dwi Kartikasari, S.Si., M.Sc. yang juga sebagai salah satu dosen di Jurusan Statistika. Menurut Dr. Edy Widodo selaku Ketua Jurusan Statistika menyebutkan terdapat 20 orang dosen dari UII yang menjadi sahabata sensus dengan membawahi 5 (lima) orang mahasiswa yang bertugas di lapangan, sehingga terdapat 100 mahasiswa yang terlibat secara langsung dalam kegiatan sensus di tahun 2020 ini.
Edy Widodo menambahkan bahwa tugas mahasiswa adalah mendampingi sebanyak 30 orang responden yang diminta untuk mengisi sensus secara online. “Akan ada 3000 ribu responden yang akan mengisi sensus dengan pendampingan dari mahasiswa UII”, ungkap Edy Widodo saat ditemui di ruang kerjanya. Ketua Jurusan Statistika tersebut juga menuturkan bahwa proses untuk yang pertama ini juga bagian dari sertifikasi kepada mahasiswa, sehingga jika lolos maka mahasiswa yang tergabung di dalam sahabat Sensus akan diminta kembali untuk menjadi Sahabat Sensus periode April 2020.
Diakhir pembicaraan Edy Widodo mengungkapkan bahwa ada beberapa benefit yang diperoleh mahasiswa yang terlibat aktif dalam kegiatan sahabat sensus diantaranya:
- Mahasiswa dapat mengetahui dan mempraktikkan secara langsung proses pengambilan data di dunia nyara
- Mahasiswa dapat memperoleh pengalaman secara langsung dalam kegiatan wawancara dengan masyarakat
- Mahasiswa mempunyai kemampuan untuk melakukan pengolahan data hasil dari responden
Adapun keuntungan bagi dosen, menurut Edy Widodo adalah adanya peningkatan kemampuan manajerial dosen dalam mengelola mahasiswa yang melakukan kegiatan survey, terlebih kegiatan ini hanya dilakukan untuk setiap 10 tahun sekali 

Mulai semester genap tahun akademik 2019/2020 Fakultas MIPA menganjurkan kepada semua dosen yang mengajar di depan kelas terlebih dahulu membaca Al Qur’an. Kebijakan fakultas tersebut tercantum di dalam surat edaran Dekan No. 131/Dek/40/Div.UM&RT/II/2020 yang mewajibkan dosen dan mahasiswa untuk tilawah Al Qur’an atau membaca Asmaul Husna kurang lebih 5 sampai 10 menit. Sampai dengan minggu ketiga diawal perkuliahn terlihat semua dosen yang mengajar di jam pertama atau jam 07.00 semuanya telah melaksanakan surat edaran dekan. Menurut Riyanto tujuan surat edaran agar dosen dan mahasiswa di Fakultas MIPA UII selalu dekat dengan Al Qur’an. Riyanto menambahkan dengan membaca Al qur’an di awal perkualiahan Insya Allah hati menjadi lebih tenang dan proses kegiatan belajar mengajar menjadi lebih mudah.
Lembaga Eksekutif Mahasiswa (LEM) FMIPA UII mengadakan kegiatan diskusi publik dengan mengambil topik terkait dengan wabah corona yang saat ini menjadi perhatian masyarakat dunia. Acara yang diadakan pada hari Sabu (7/02/20) menghadirkan dr. Sani Rachman Soleman, M.Sc. dan Mutiara Herawati, M.Sc., Apt. yang keduanya masing-masing merupakan dosen dari Prodi Kedokteran dan Farmasi UII. Hadir juga pada kesempatan tersebut Prof. Riyanto selaku Dekan FMIPA UII. Diskusi yang diadakan di Hall FMIPA UII tersebut dimoderatori oleh Muhammad Reza Putra Mahardika yang saat ini juga menjabat sebagai Sekretaris Umum LEM FMIPA.
Sani juga menambahkan bahwa diawal wabah Covid-19 China belum bisa terbuka kepada masyarakat internasional ternasuk juga kepada world health organization (WHO). Adanya penyebaran virus corona tersebut dan yang paling banyak terjadi di China, maka negera tersebut akan dengan sigap melakukan riset untuk menemukan vaksin Covid-19. “Bisa jadi setelah Covid-19 mereda, China akan menjual vaksin corona keberbagai Negara dan secara ekonomi China dapat pulih dengan cepat karena berhasil mematenkan vaksin corona tersebut”, tutur Sani saat mengomentari pertanyaan dari mahasiswa FMIPA. Sani juga tidak yakin kalau penyebaran virus Corona adalah bagian dari konspirasi baik yang terjadi di dalam negeri China sendiri maupun Negara di luar China.
Prof. Riyanto sebagai Dekan pada kesempatan tersebut menyampaikan hal-hal terkait dengan kebijakan yang diambil oleh FMIPA UII untuk menyikapi perkembangan virus corona. Menurut Riyanto ada beberapa hal yang sudah dilakukan oleh FMIPA untuk mencegah virus corona di kalangan civitas akademika diantaranya dengan menyediakan hand sanitizer di setiap ruang kelas, menyebarluaskan surat edaran rector terkait dengan perkembangan virus corona melalui website dan media lainnya, melarang tamu dari luar negeri khususnya Negara-negara yang saat ini menjadi wabah penyebaran virus corona. “Saat ini ada mahasiswa dari Malaysia yang akan belajar selama enam bulan di FMIPA kami minta untuk tidak ke kampus terlebih dulu dan kami monitoring selama 14 hari”, tambah Riyanto saat menyampaikan hal-hal yang terkait dengan upaya FMIPA untuk mencegah penyebarluasan virus Corona.
Dua orang mahasiswa Prodi Statistika yaitu Kamaludin Simamora dan Muthia Dishanur Izzati berhasil memperoleh juara 2 pada ajang Gebyar Matematika ke-35 yang diselenggarakan di Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon. Kamal dan Muthia keduanya merupakan mahasiswa Prodi Statistika FMIPA UII angkatan 2017 atau tepatnya sedang menempuh semester 6. Prestasi yang sangat membanggakan tersebut tidak hanya diperuntukkan keduanya tetapi juga merupakan capaian prestasi bagi Program Studi Statistika, Fakultas MIPA maupun Universitas Islam Indonesia.
Mahasiswa Fakultas MIPA angkatan 2018 dan 2019 yang berjumlah kurang lebih 1200 pada hari Rabu (26/02/20) mengikuti kegiatan Ta’lim Perdana yang diadakan di Gedung Auditorium Kahar Muzakir. Kegiatan tersebut merupakan yang kedua setelah pada semester genap tahun akademik 2018/2019 juga diselenggarakan di tempat yang sama. Peserta Ta’lim perdana terdiri dari mahasiswa dari 5 program studi yaitu Statistika, Kimia, Farmasi, Pendidikan Kimia dan D3 Analisis Kimia. Hadir pada acara tersebut adalah jajaran structural Dekanat dan Prodi yang ada di lingkungan FMIPA. Thorikul Huda selaku Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan dan Alumni (Wadek KKA) yang mewakili Dekan FMIPA karena berhalangan hadir menyampaikan bahwa kegiatan ta’lim atau yang dikenal dengan Pengembangan Diri Qur’ani (PDQ) wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa selama 4 semester pertama.
Dalam sambutannya Thorik menghimbau kepada seluruh mahasiswa untuk dapat mengikuti pertemuan ta’lim sampai 12 kali pertemuan. “Khusus untuk angkatan 2018, semester ini merupakan periode ta’lim terakhir dan pada pertemuan ke-12 akan diadakan ujian kelulusan ta’lim” tutur Thorik pada saat menyampaikan sambutannya. Thorik menambahkan bahwa kelulusan ta’lim menjadi syarat bagi mahasiswa program sarjana untuk dapat mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN), sedangkan untuk mahasiswa D3 bisa digunakan untuk syarat PKL atau magang. Fakultas MIPA juga telah membuat kebijakan bahwa 20% nilai akhir untuk mata kuliah agama pada setiap semesternya.
menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian”. Menurut Zaky Al qur’an juga sebagai petunjuk dan nasehat bagi orang-orang yang bertakwa sebagaimana yang tercantum di dalam QS. Ali-Imran: 138. Ceramah yang disampaikan oleh Zaky sangat tidak membosankan karena diselingi dengan joke atau lelucon sehingga suasan menjadi sangat cair.