PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN DAN BIAYA UJIAN REMEDIASI PADA PROGRAM SARJANA DAN DIPLOMA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA SEMESTER GANJIL TAHUN AKADEMIK 2020/2021. Dapat di download disini

Fakultas MIPA merupakan fakultas yang seringkali banyak menyumbangkan raihan pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) di UII untuk setiap tahunnya. Tercatat di tahun 2020 sebanyak 29 usulan proposal PKM yang memperoleh pendanaan dari Kemendikbud dan ada 6 tim yang lolos Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasioanl (PIMNAS) yang diselenggarakan di UGM secara daring. Prestasi tersebut menjadi kebanggaan untuk Fakultas MIPA karena pada tahun 2019 tidak ada satu tim yang lolos PIMNAS. Prestasi yang diraih oleh mahasiswa Fakultas MIPA terdapat 2 tim yang meraih juara favorit.

Upaya Fakultas MIPA untuk meningkatkan jumlah prestasi di ajang PIMNAS maka pada hari Senin (21/12/20) menyelenggarakan acara Refreshing PKM dengan menghadirkan Rudy Syahputra, Ph.D yang saat ini sebagai salah satu reviewer PKM nasional. Acara tersebut dibuka oleh Prof. Riyanto selaku Dekan Fakultas MIPA. Dalam sambutannya Riyanto memberikan gambaran terkait dengan judul-judul proposal yang lolos pendanaan diantaranya adalah memiliki content yang bagus dan memiliki global impact. Topik yang dikembangkan untuk pembuatan proposal PKM dan berpotensi untuk lolos pendanaan diantaranya terkait dengan lingkungan misalnya tentang Waste Treatment, renewable energy, dan climate change.

Riyanto juga menambahkan untuk mahasiswa Prodi Farmasi dapat membuat proposal PKM dengan tema yang sedang actual saat ini seperti masalah penanganan Covid-19, sensor untuk deteksi Covid-19 maupun alternative yang terkair dengan corona viruses. Mahasiswa Prodi Statistika masih sangat relevan mengembangkan tema penelitian yang berhubungan dengan big data. Usai sambutan dari Riyanto langsung dilanjutkan penyampaian materi oleh Rudy Syaputra.

Pada Kesempatan tersebut Rudy menyampaikan review hasil PIMNAS 2020 termasuk jumlah proposal yang lolos pendanaan dari Kemendikbud. Menurut Rudy sebanyak 64.786 proposal yang didanai dan sebagian besar merupakan PKM 5 bidang dengan jumlah proposal mencapai 57.723. Pelaksanaan PKM tahun 2021 diprediksi masih dilakukan secara daring dengan melihat kondisi yang belum bisa lepas dari Pandemi Covid-19. Rudy sangat mewanti-wanti kepada mahasiswa yang mengajukan usulan proposal PKM untuk benar-benar memperhatikan dari sisi administrasi, karena screening awal dilihat dari kesesuaian penulisan dengan pedoman.

Acara yang berlangung sejak jam 13.00 tersebut juga menghadirkan 2 orang mahasiswa yaitu DityaDeska Ramadhan dan Muhammad Sarkawi yang berhasil lolos PIMNAS 2020 dan memperoleh pernghargaan sebagai juara favorit. Keduanya menceritkan pengalaman dan strategi untuk dapat tembus PIMNAS.

Tepat di Hari Sabtu (19/12/20) Fakultas MIPA mengadakan kegiatan Sarasehan Alumni untuk semua pengurus dan alumni di masing-masing prodi. Acara yang dibuka secara langsung oleh Prof. Riyanto selaku Dekan FMIPA tersebut dimulai pada pukul 09.00 secara daring. Kegiatan tersebut menghadirkan Pengurus DPP IKA UII dan DPW IKA UII DIY serta seluruh Ketua IKA Prodi. Kurang lebih ada 60 peserta yang hadir dalam acara sarasehan yang diketua oleh Apt. Hady Anshory, M.Sc. yang saat ini sebagai dosen di Jurusan Farmasi sekaligus Alumni FMIPA angkatan masuk 1999. Hadir Elsa Faiz, S.H., M.H selaku Direktur Eksekutif DPP dan Totok Purwanto, S.H yang mewakili DPW DIY.

Riyanto dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan sarasehan tersebut dan berharap agar alumni dari Fakultas MIPA yang saat ini jumlahnya sudah lebih dari 7000 untuk berkiprah atau aktif di kegiatan yang diselenggarakan oleh DPP ataupun DPW IKA yang ada di setiap daerah. Dekan Fakultas MIPA yang dikenal sangat perhatian terhadap alumni tersebut juga menyampaikan beberapa dicapaian Fakultas MIPA sekaligus rencana pengembangan ditahun 2021. “FMIPA rencana akan mendirikan prodi S3 Kimia, S2 Statistika dan dalam waktu dekan Insya Allah akan segera menerima mahasiswa untuk Prodi S2 Farmasi”, ungkap Riyanto. Selain itu juga di FMIPA UII juga sudah ada Prodi S2 Kimia yang menerima calon mahasiswa pada setiap semester.

Usai sambutan Riyanto dilanjutkan dengan pemaparan dari Elsa Faiz dengan Tema Membangun Sinergisitas antara IKA UII dengan IKA Prodi. Di awal penyampaian materinya Elsa terlebih dahulu mengutip pernyataan dari dua pendiri UII yaitu Dr. Mohammad Roem dan KH. Mohammad Natsir. Menurutnya bahwa M. Roem pernah menyatakan “Orang yang hidup untuk dirinya sendiri, ia akan hidup kecil dan mati sebagai orang kecil. Orang yang hidup untuk ummatnya, ia akan hidup mulia dan besar serta tidak akan pernah mati kebaikannya”, sedangkan M. Natzir menyebutkan “Tokoh-tokoh Islam di masa lampau seperti Al-Ghazali, Al-Farabi, Ibnu Sina dll telah berpulang meninggalkan pusaka yang sedang menantikan ahli-ahli waris yang lebih dekat, yakni pemuda-pemuda Islam yang menaruh himmah dan bercita-cita tinggi. Dari kedua pernyataan tokoh pendiri UII diharapkan dapat menguatkan alumni UII khususnya Fakultas MIPA untuk tetap membangun kebersamaan melalui ikatan keluarga alumni dengan tetap mengedepankan nilai-nilai Keislaman.

Capaian DPP IKA UII menurut Elsa diantaranya adalah KTA Co-Brand kerjasama dengan Bank Mandiri, pembentukan DPW dibeberapa daerah dan Aksi Kemanusiaan Melawan Covid-19. Khusus untuk aksi kemanusiaan melawan Covid-19 beberapa kegiatan yang sudah dijalankan diantaranya Penyaluran APD Ke 65 Rumah Sakit Yang tersebar di seluruh provinsi, bantuan sembako di 6 Provinsi yang terdampak secara ekonomi, yaitu, DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Lampung, Sumatera utara dan Sulawesi Tenggara dan bantuan Uang Tunai Ke Para ustadz dan Marbot Masjid . Diakhir presentasinya Elsa menyampaikan rencana program dari pengurus DPP IKA UII dengan harapan alumni FMIPA kedepan juga banyak yang aktif di kegiatan-kegiatan yang dirancang oleh DPP IKA UII.

Desember 2020 merupakan bulan yang membahagiakan bagi Fakultas MIPA UII karena ada lima Prodi yang memperoleh bantuan akreditasi internasional dari Kemendikbud untuk tahun anggaran 2021. Kelima prodi tersebut terbagi menjadi dua klaster dimana klaster pertama untuk Prodi Statistika dan yang kedua terdiri dari Farmasi, D3 Analisis Kimia, Pendidikan Kimia dan S2 Kimia. Bantuan tersebut diperoleh dari usulan hibah yang diajukan oleh Fakultas MIPA dan merupakan kelanjutan dari hibah dari tahun 2020 dimana Fakultas MIPA juga memperolehnya.

 Pengumuman diperolehnya bantuan akreditasi internasional tersebut tertuang di dalam surat Kemendikbud nomor 4350/E2/AK/2020 yang ditandatangani oleh Aris Junaidi selaku Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan tertanggal 13 Desember 2020. Usai mendapatkan informasi telah lolosnya seleksi proposal Bantuan Program Fasilitasi Akreditasi Internasional Program Studi Tahun 2021, Prof. Riyanto selaku Dekan langsung melakukan koordinasi dengan tim penyusun hibah dengan Ketua Tim adalah Prof. Is Fatimah. Koordinasi dimaksudkan untuk memberikan persepsi yang sama berkaitan dengan rencana nego costing yang dilaksakan pada 15 Desember 2020.

Riyanto merasa sangat surprise dengan raihan hibah tersebut, karena pada saat mengajukan usulan terdapat beberapa kendala dan yang paling menonjol adalah berkaitan dengan ukuran file yang harus diunggah ke laman hibah tidak sesuai yang ada di pengumuman. Oleh karena itu, tim berupaya sekeras mungkin agar dokumen proposal sampai benar-benar diunggah yang pada akhir kurang dari satu jam terakhir batas pengumpulan proposal tim dapat mengunggahnya dengan memperkecil ukuran file hingga kurang dari 3 MB.

Aktivitas utama dari kegiatan hibah untuk kelima prodi adalah mempersiapkan visitasi dari ASIIN yang merupakan badan akreditasi dari Jerman untuk program studi Engineering, informatika, ilmu alam dan matematika. Berdasarkan komunikasi antara Is Fatimah selaku koordinator Akreditasi ASIIN, rencana visitasi akan dilakukan secara offline sekitar bulan Februari sampai dengan April dengan melihat perkembangan Covid-19. “Jika kelima Prodi ini dapat memperoleh akreditasi dari ASIIN, maka Fakultas MIPA akan memiliki 6 Prodi yang terakreditasi internasional”, ungkap Riyanto usai memimpin tim Fakultas MIPA saat melakukan nego costing.

Berikut kami sampaikan Jadwal Ujian Akhir Semester (UAS) Semester Ganjil 2020/2021 Fakultas MIPA UII, selengkapnya silahkan download Jadwal UAS Semester Ganjil 2020/2021 F MIPA UII

 

Untuk Program Studi Pendidikan Kimia, ada beberapa Mata Kuliah yang diajukan ujiannya. Berikut Jadwal UAS khusus Prodi Pendidikan Kimia, selengkapnya silahkan download Jadwal UAS Prodi Pendidikan Kimia (Jadwal UAS dimajukan)

Yandi Syukri adalah guru besar pertama di Jurusan Farmasi Fakultas MIPA UII. Pria yang lahir di Payakumbuh Sumatera Barat tersebut meraih professor untuk bidang Farmasetika pada usia yang ke empat puluh enam. Sebagai bentuk penghormatan kepada para guru besar baru di lingkungan UII, maka pada Kamis (3/12/20) Yandi Syukri memperoleh apresiasi dari Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII. Penghargaan tersebut langsung diberikan oleh Suwarsono Muhammad selaku Ketua Pengurus Yayasan Badan Wakaf (PYBW) UII.  Profesor adalah jabatan akademik tertinggi dari seorang dosen, dan siapa saja yang menjadi dosen sudah sepatutnya untuk bercita-cita atau berangan-angan untuk meraihnya.

Turut hadir pada acara penyerahan apresiasi kepada para guru besar baru adalah Prof. Riyanto selaku Dekan Fakultas MIPA periode 2018 – 2022. Riyanto punya harapan besar kepada Yandi Syukri selaku Profesor pertama di Jurusan Farmasi untuk terus memotivasi diri dan kolega yang ada di jurusannya agar senantiasa menghasilkan karya-karya yang monumental. Keberadaan Yandi Syukri sebagai guru besar merupakan kebanggaan Jurusan Farmasi, Fakultas MIPA dan Universitas Islam Indonesia. Riyanto menambahkan agar Yandi Syukri mampu mendorong kepada dosen-dosen yang ada di Jurusan Farmasi dan telah bergelar doktor untuk dapat dipacu sesegera mungkin untuk memiliki jabatan akademik tertinggi sebagai professor. “Keberadaan Yandi Syukri sebagai professor pertama di Jurusan Farmasi akan semakin memperkuat Jurusan apalagi sebentar lagi akan menerima mahasiswa pada jenjang S2 Farmasi”, ungkap Riyanto saat ditemu di Kantornya. Keberhasilan Yandi Syukri dalam meraih jabatan akademik tertinggi tersebut juga tidak terlepas dari support UII dalam program percepatan guru besar.

Pada kesempat itu juga Riyanto juga menambahkan bahwa pihaknya akan berupaya untuk meningkatkan jumlah Profesor yang ada di Fakultas MIPA. Dosen-dosen yang sudah berpendidikan S3 dan memiliki jabatan akademik lektor kepala dihimbau untuk mengikuti program percepatan guru besar yang diselenggaran oleh UII. Seperti diketahui juga bahwa saat ini sedang proses persetujuan DIKTI dua orang calon guru besar yaitu Drs. Allwar, M.Sc. Ph,D dari Jurusan Kimia dan Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.sI., Jurusan Statistika.

Berikut kami sampaikan Informasi Terkait Wisuda, Pengambilan Ijazah, Transkip Nilai , Surat Pendamping Ijazah (SKPI) dan Kartu Tanda Alumni (KTA) Lulusan Periode II Tahun Akademik 2020/2021. Pengumuman lebih lengkap bisa didownload disini

Kondisi pandemic covid-19 yang sudah berlangsung hampir sepuluh bulan telah berdampak secara ekonomi pada pelaku usaha konvensional. Namun demikian di masa seperti ini sebenarnya ada peluang yang sangat besar bagi mereka yang mampu menangkapnya dengan memanfaatkan teknologi digital. Oleh karena itu Fakultas MIPA UII pada harus Sabtu (2/12/20) mengadakan kegiatan Workshop Digital Entrepreneur yang dilakukan secara daring. Acara yang menghadirkan pelaku usaha bisnis digital tersebut dibuka oleh Thorkul Huda selaku Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Alumni Fakultas MIPA.

Dalam sambutannya Thorik menuturkan bahwa acara tersebut adalah bagian dari usahan Fakultas MIPA dalam mempersiapkan calon pengusaha muda dengan memanfaatkan teknologi digital. Thorik menambahkan bahwa saat ini persentase Entrepreneur di Indonesia baru ada sekitar 3,01% jauh lebih kecil dibandingkan Singapura an Malaysia. “Untuk menjadi negara maju minimal jumlah pengusaha atau Entrepreneur sebanyak 5% dari jumlah penduduk”, ungkap Thorik.  Disisi lain jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai lebih dari 196 Juta orang yang merupakan potensi sangat besar bagi para pelaku usaha digital.

Narasumber pertama kegiatan workshop adalah Dimas Bayu Aji Pamungkas yang merupakan Cofounder & CMO Waktukita.com, sedangkan untuk pembicara kedua adalah Syihabuddin Zankie, S.T yang juga Manajer Pengembangan Inovasi IBISMA UII. Adapun sebagai moderator adalah Ardjun Wibowo, S.Stat yang saat ini sebagai Founder & CEO ELCI Digital Indonesia yang juga alumni dari Prodi Statistika Fakultas MIPA UII.  Acara yang dimulai tepat pukul 09.00 mendapat respon yang sangat positif dari peserta dengan banyaknya komentar dan pertanyaan untuk para narasumber.

Jum’at (4/12/20) Fakultas MIPA UII menyelenggarakan Sosialisasi Jabatan Akademik bagi dosen. Tercatat lebih dari 80 peserta yang mengikuti kegiatan yang dilaksanakan secara daring. Acara yang tepat dimulai pada pukul 08.00 tersebut dibuka secara langsung oleh Prof. Riyanto selaku Dekan FMIPA. Dalam sambutannya Riyanto menyampaikan masih ada dosen yang memiliki jabatan asisten ahli dan beberapa belum memiliki jabatan fungsional. Dosen-dosen tersebut kebanyakan adalah dosen muda yang belum lama bergabung dengan Fakultas MIPA. “Ada 27 dosen yang harus naik jabatan akademiknya” ungkap Riyanto.  Riyanto berharap untuk dosen yang sudah saatnya untuk naik jabatan akademik harus segera mengajukan dan minta bantuan dari Divisi Administrasi Umum untuk membantu dalam penyusunan PAK. Keberadaan jabatan akademik dosen akan sangat membantu institusi, misalkan dalam hal pencapaian akreditasi.

Narasumber dalam kegiatan sosialisasi adalah Prof. Hadri Kusuma yang merupakan Ketua Tim Penilai angka kredit dosen di LLDIKTI V yang juga saat ini sebagai salah satu dosen di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UII. Narasumber lain pada sosialisasi PAK adalah Dr. Sri Kusuma Dewi yang telah mengembangkan pengukuran penilaian angka kredit dosen dengan aplikasi excel.  Prof. Hadri menyampaikan kepada peserta sosialisasi akan ada kemungkinan perubahan persentase pada komponen PAK. Kebutuhan pendiidikan dan penelitian kemungkinan akan ada penyamaan persentase untuk setiap jabatan akademik yaitu masing-masing sebesar 40% dan 30%. Menurut Prof. Hadri adanya perubahan tersebut akan sangat menguntungkan untuk yang akan naik jabatan akademik ke Lektor Kepala. Diakhir pemaparannya Prof Hadri menyampaikan jika seseorang sudah memilih profesi sebagai dosen maka harus diuapayakan untuk mencapai pendidikan dan jabatan akademik tertinggi (red. doctor dan guru besar)

Pada sesi kedua dilanjutkan oleh Dr. Sri Kusuma Dewi yang memberikan materi terkait dengan instrumen pengukuran PAK berbasis excel. Menurut Bu Cici panggilan akrab Dr. Sri Kusuma Dewi, instrument yang dikembangkan tersebut adalah permintaan Direktur Sumber Daya Manusia UII. Instrumen PAK yang sudah ada tersebut diharapkan dapat membantu dosen pada saat mengajukan jabatan akademik.

Sosialisasi PAK yang disampaikan oleh Prof. Hadri Kusuma dan Dr. Sri Kusuma Dewi mendapatkan respon yang sangat baik dari para peserta, terbukti banyak dari peserta yang merespon dengan memberikan pertanyaan kepada kedua narasumber tersebut. Di akhir acara diadakan kuis secara online dan pemenang memperoleh hadiah berupa saldo go pay.