Keluarga besar FMIPA secara rutin mengadakan pengajian rutin dua bulan sekali. Bulan November 2019 kegiatan pengajian di laksanakan di kediaman Dr. Edy Widodo yang juga sebagai Ketua Jurusan Statistika FMIPA UII. Acara pengajian diawali dengan mendoakan almarhumah Viona Febianda mahasiswa Prodi Statistika yang meninggal akibat kecelakaan pada hari Sabtu (9/11/19) pukul 23.00 di sekitar Jalan Kaliurang Km. 11. Pembacaan tahlil untuk mengirimkan doa dipimpin oleh Sukirman yang juga merupakan staf atau tendik di FMIPA bagian Divisi Umum dan Administrasi.  Usai pembacaan tahlil dilanjutkan dengan mauidhoh hasanah oleh Ustdadz Asyharul Muala dengan tema Meneladani Abdullah Ibnu Mas’ud.

Abdullah Ibnu Mas’ud adalah orang yang sangat menjaga amanah meskipun beliau hanya seorang penggembala kambing dengah tubuh yang sangat kecil. Dengan kondisi fisik yang kecil, Abdullah Ibnu Mas’ud sering mendapatkan hinaan namun yang bersangkutan tidak pernah merasa malu bahkan selalu bersyukur dengan kondisi yang ada. Abdullah Ibnu Mas’ud adalah pribadi yang jujur yang memegang amanah. Suatu saat ketika Nabi Muhammad dan sahabat Umar Ibnu Khotob dikejar oleh orang kafir quraish hingga kelelahan dan bertemu dengan Abdullah Ibnu Mas’ud ynag sedang menggembala kambing. Pada saat itu sahabat Umar Ibnu Khotob memohon kepada Abdullah Ibnu Mas’ud untuk meminta susu dari kambing yang masih mengeleuarkan susu untuk diberikan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Namun Abdullah Ibnu Mas’ud tidak mengijinkan karena kambing yang digembalanya bukan miliknya melainkan punya majikannya. Namun, karena Nabi Muhammad SAW sudah merasa kelelahan maka tetap meminta kambing yang kurus dan atas ijin dari Allah SWT, maka kambing yang kurus tersebut kemudian dapat mengeluarkan air susu yang cukup banyak untuk diminum Nabi Muhammad, SAW dan Sahabat Umar Ibnu Khotob.

Tidak begitu lama dari kejadian tersebut, Abdullah Ibnu Mas’ud kemudian menemui Nabi Muhammad SAW dan menyatakan dirinya untuk menjadi orang Islam. Abdullah Ibnu Mas’ud termasuk generasi assabiqunal awwalun yaitu orang pertama yang masuk islam pada generasi para sahabat. Setelah masuk Islam Abdullah Ibnu Mas’ud menanyakan kepada Nabi Muhammad SAW tentang amalan yang paling dicintai Allah SWT. Menurut Baginda Nabi Muhammad SAW ada tiga amalan yang palin dicintai Allah SWT yaitu pertama sholat di awal waktu, kedua berbakti kepada kedua orang tua, dan ketiga jihad di jalan Allah SWT.

Ustdadz Asyharul Muala memberikan gambaran tentang sholat yang merupakan salah satu rukun islam. Sholat merupakan cara untuk mencegah perbuatan keji (fahsya) dan mungkar. Contoh dari fahsya   adalah perbuatan zina. Sholat sebagai salah satu rukun islam yang sangat fundamental setelah syahadat. Asyharul mengibaratkan jika suatu benda dipegang oleh 5 jari yang diibratkan sebagai agam islam, maka ketika seseorang karena kondisi tertentu belum bisa melaksanakan haji, zat dan puasa maka agama islam masih bisa tegak. Namun jika sholat sudah ditinggalkan maka agama islam sudah tidak kokoh lagi dan menjadi rapuh.

Sabtu (9/11/19) bertempat di kompleks Taman Kaliurang, dosen dan tenaga pendidikan (red. tendik) di lingkungan FMIPA UII mengadakan kegiatan outbond. Rombongan berangkat ke lokasi outbound dari pelataran FMIPA pada pukul 07.15 sampai dilokasi sekitar pukul 07.45 dan langsung dimulai kegiatan tersebut. Outbound diawali dengan sambutan Prof. Riyanto, Ph.D selaku dosen FMIPA. Dalam sambutannya Riyanto berharap kegiatan outbond dapat semakin memperkuat rasa kekeluargaan antara dosen dan tendik sehingga produktivitas dalam bekerja semakin meningkat. Bentuk peningkatan salah satunya adalah kedisiplinan terhadap waktu seperti kehadiran pada saat mulai bekerja maupun ketika koordinasi ataupun rapat-rapat yang diselenggarakan di Fakultas MIPA. “Sebenarnya keluarga FMIPA sampai saat ini sudah cukup harmonis dalam berinteraksi, tetapi kegiatan kali ini mudah-mudahan mampu meningkatkan rasa kebersamaan diantara keluarga besar FMIPA”, tutur Riyanto pada saat menyampaikan sambutannya.

Outbound kali ini sengaja mengambil lokasi di sekitar kawasan wisata kaliurang karena lokasi yang tidak jauh dengan kampus UII juga tempatnya yang nyaman karena udara yang sejuk di daerah pegunungan. Nilai atau manfaat yang dapat diambil selama kegiatan outbound pertama, melatih diri untuk berani terbuka dan mengakui setiap bentuk kesalahan yang diperbuat, kedua bekerjasama dalam mencapai tujuan organisasi, ketiga membangun ide atau kreatifitas berau dalam bekerja, keempat mentaati segala peraturan atau regulasi yang telah ditetapkan oleh organisasi, kelima selalu fokus terhadap pekerjaan yang dilakoninya. Olla Nina Karona sebagai salah satu peserta mengatakan bahwa outbound kali ini meskipun permainan yang diberikan cukup sederhana, namun dapat menunjukkan profil pribadi dari masing-masing peserta. “Terlihat dari peserta yang berani untuk menanggung akibat dari kesalahan yang diperbuatnya” ungkap Olla yang saat ini juga mengemban amanah sebagai Kepala urusan (red. Kaur) perkuliahan di FMIPA.

Kegiatan outbound tersebut merupakan rangkaian pelatihan peningkatan kapasitas diri bagi dosen dan tendik di FMIPA. Sebelumnya terlebih dahulu diadakan training baigi dosen dan tendik dengan narasumber Syafarudin Alwi yang merupakan mantan Ketua Pengurus Harian Yayasan Badan Wakag UII dan Imam Mujiono yang juga dosen UII sekaligus motivator internasional yang dilaksanakan pada pertengahan bulan Oktober (Sabtu , 19/10/19).

Pada hari Kamis 7 November 2019 Fakultas MIPA UII melakukan penandatanganan kerjasama antara FMIPA dengan Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul. Kerjasama tersebut diarahkan untuk implementasi dharma ketiga UII yaitu pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh dosen dan tenaga kependidikan di Jurusan Kimia. Hadir pada acara tersebut adalah Dosen, tenaga kependidikan Jurusan Kimia dan Kelompok Ibu-Ibu PKK Desa Tirtonirmolo. Kegiatan tersebut diawali dengan sambutan oleh Dekan FMIPA UII dengan memperkenalkan keunggulan yang ada di Jurusan Kimia diantaranya adalah Produksi Minyak Atsiri seperti minyak sereh. Proses pengambilan minyak atsiri berbeda dengan minyak goreng, dan harganya cukup mahal. “Minyak sereh beberapa waktu yang lalu harganya Rp. 450.000,00” ungkap Prof. Riyanto selaku Dekan FMIPA.
Riyanto menambahkan untuk memperoleh minyak atsiri seperti minyak cengkeh dapat dilakukan melalui proses destilasi. Pada saat pengambilan minyak atsiri dimungkinkan akan bercampur dengan air, namun secara sunatullah air dan minyak atsiri akan terpisah sehingga akan mudah diambil. Tidak hanya minyak sereh namun disekitar kita masih banyak bahan-bahan yang dapat diambil minyak atsirinya seperti sirih. Minyak atsiri sangat menjanjikan dengan harga yang sangat tinggi, sehingga de

ngan produksi minyak atsiri diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Potensi lain yang dapat dikembangkan untuk potensi minyak atsiri seperti cengkeh dan tanaman nilam.
Setelah Riyanto memberikan sambutan dialnjutkan dengan penandatanganan kerjasama antara Dekan FMIPA dengan Camat Kecamatan Kasihan Bantul. Hadir pada saat penandatangan kerjasama adalah Dr. Edy Widodo selaku Ketua Jurusan Statistika. Penandatangan tersebut dilakukan sebagai perpanjangan kerjasama yang telah berakhir pada tahun 2019 ini. Di akhir kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan minyak atsiri di pusat studi minyak atsiri atau Center of Essential Oil (CEOS) hingga pukul 12.00.

Dosen Jurusan Kimia FMIPA melakukan kunjungan ke SMA An Nuqayah Kabupaten Sumenep pada hari Sabtu tanggal 2 November 2019.  Pada kesempatan tersebut dikenalkan cara pembuatan atau produksi biodiesel dan minyak atsiri kepada guru dan siswa SMA An Nuqayah. Penjelasan tentang biofuel dan biodiesel disampaikan oleh Dr.  Tatang Shabur Juliyanto yang saat ini juga sedang mengemban amanah sebagai DIrektur Layanan Akademik (DLA) UII. Tatang menjelaskan bahwa proses transformasi biuofuel saat ini sudah masuk pada generasi kedua yaitu menggunakan bahan baku yang berasal dari non pangan. Generasi kedua ini menggunakan bahan biomassa ligoselulosa melalui proses hidrolisis dan fermentasi untuk menghasilkan etanol yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar.  Adapun pembuatan biodiesel dapat dilakukan dengan memanfaatkan minyak jelantah (red. minyak yang sudah digunakan untuk menggoreng) yang direaksikan dengan NaOH atau KOH atau yang dikenal dengan proses esterifikasi.

Usai Tatang memaparkan tentang biodiesel dilanjutkan dengan penjelasan teknologi penyulingan oleh Nur Agus Priambodo (Nora) yang juga salah satu laboran di Jurusan Kimia. Nora mengenalkan teknik penyulingan minyak cengkeh dengan menggunakan bahab baku daun cengkeh kering. Menurut Nora keunggulan dari daun cengkeh kering dapat dihasilkan minyak cengkeh dengan kualitas yang lebih baik karena kadar airnya yang rendah. Selain itu juga pada umumnya daun cengkeh kering juga merupakan daun jatuh karena pohon dan hanya diajdikan sampah, sehingga pemanfaatan sampah daun kering juga merupakan satu keunggulan. Pada kesempatan tersebut Nora juga mempraktikkan bagaimana cara memperoleh minyak cengkeh dengan cara penyulingan.

Hadir pejabat di lingkungan Jurusan Kimia UII diantaranya adalah Prof. Dr. Is Fatimah sebagai Ketua Jurusan Kimia, Dr. Allwar, M.Sc. selaku Ketua Prodi Magister Kimia, Dr. Dwiarso Rubiyanto, M.Si yang saat ini menjabat sebagai Ketua Prodi S1 Kimia. Prof. Riyanto, M.Si selaku dosen yang juga dosen di Jurusan Kimia menyerahkan secara bantuan alat penyulingan yang diterimakan langsung oleh Pengasuh Ponpes An Nuqayah Sumenep. Perwakilan dosen Prodi D3 Analisis Kimia yang turut menyaksikan penyerahan bantuan alat penyulingan adalah Thorikul Huda

Sabtu, 2 November 2019 bertempat di Aula SMAN 1 Pamekasan Pulau Madura Jawa Timur, Jurusan Kimia FMIPA UII mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan tersebut diawali dengan  dengan penandantanganan kerjasama antara FMIPA UII dengan Forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Kimia Kabupaten Pamekasan. Penandatangan dilakukan oleh Dekan FMIPA UII dengan Ketua MGMP Kimia Kabupaten Pamekasan. Acara yang dilaksanakan mulai dari pukul 08.00 tersebut dibuka secara langsung oleh Slamet Goestiantoko, M.Si. selaku Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Pamekasan . Dalam sambutannya Slamet Goestiantoko berharap agar guru-guru kimia dapat mengaplikasikan ilmunya yang akan disampaikan oleh dosen-dosen dari Jurusan Kimia FMIPA UII.

Selesai penandatanganan kerjasama selanjutnya disampaikan pelatihan untuk guru-guru kimia dengan materi pengenalan pendidikan kimia di perguruan tinggi, aplikasi pengajaran humanis dan rekreatif, dan metode pengambilan minyak atsiri. Menurut Prof. Riyanto strategi dalam menyampaikan materi kimia diawal perlu dikenalkan tentang aplikasi kimia terlebih dahulu sehingga siswa akan senang mengikuti pelajaran kimia. Contoh aplikasi ilmu kimia diantaranya adalah pemurnian kimia sehingga bangsa Indonesia tidak perlu lagi impor dari Negara lain. “Fakta saat ini Indonesia masih impor garam, padahal pulau Madura merupakan penghasil garam terbanyak di Indonesia”, ungkap Prof. Riyanto.  Factor utama yang menyebabkan Indonesia masih impor garam karena kualitas garam di Indonesia masih sangat rendah. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan kualitas produksi garam-garam di Indonesia termasuk produksi garam di Madura, sehingga guru-guru kimia harus mampu mentransformasikan tentang pemurnian garam.

Selain itu juga Prof. Riyanto juga banyak mengenalkan fasilitas yang digunakan untuk praktikum maupun penelitian dosen dan mahasiswa di Jurusan Kimia FMIPA UII. Beberapa perlatan yang dikenalkan diantarannya adalah GC-MS, SEM-EDX, HPLC, FTIR, spektrofotometer UV-Vis, AAS dan lain-lain. Diakhir pengenalannya Prof. Riyanto menyampaikan metode penerimaan mahasiswa baru di Universitas Islam Indonesia. Materi kedua dan ketiga disampaikan oleh Dr. Dwiarso Rubiyanto dan Krisna Merdekawati, M.Pd yang masing-masing adalah Ketua Prodi S1 Kimia dan Prodi Pendidikan Kimia FMIPA UII.

Berikut kami informasikan tentang penyelenggaraan CEPT Camp – Batch XX. Informasi lengkap dapat didownload disini.

Berikut kami sampaikan informasi kepada Mahasiswa/i tentang Pengumuman Wisuda Periode 2 Tahun Akademik 2019/2020.. Pengumuman dapat di download disini

Kegiatan audit mutu internal (AMI) seluruh unit pertanggungjawaban untuk pelaksanaan tahun akademik 2018/2019 di lingkungan Universitas Islam Indonesia dimulai pada minggu keempat bulan Oktober 2019. Khusus FMIPA UII dilaksakana selama dua hari yaitu pada tanggal 28 sampai 29 Oktober 2019 dengan acara pembukaan di Ruang Auditorium FMIPA. Hadir pada acara pembukaan adalah Dekan, Wakil Dekan, Ketua Jurusan, Ketu Program Studi dan Kepala Laboratorium yang ada di FMIPA UII dengan keseluruhan unit pertanggunjawaban di FMIPA UII sebanyak 37 unit.  Adapun auditor yang ditunjuk oleh Badan Penjaminan Mutu (BPM) UII sebanyak 24 orang dengan Lead Auditor adalah Dr. Sri Kusumadewi, ST., MT.

Pembukaan AMI tahun 2019 dibuka secara langsung oleh Prof. Riyanto selaku Dekan FMIPA UII. Pada kesempatan tersebut Riyanto menyampaikan bahwa kegiatan audit internal menjadi sangat penting bagi pengembangan unit. Melalui konsep PDCA (Plan Do Check Action), maka kegiatan audit merupakan bagian dari check atau evaluasi seluruh aktivitas yang dilakukan disetiap unit. Riyanto menambahkan, bahwa hasil kegiatan AMI dapat dijadikan rujukan untuk menyusun Rancangan Anggaran Kerja Tahunan (RKAT). “Temuan ketidaksesuaian pada saat AMI dapat ditindaklajuti dengan merancang program pada tahun-tahun mendatang”. Ungkap Riyanto pada saat memberikan sambutan pembukaan AMI 2019.

Usia sambutan Prof. Riyanto kemudian dilanjutkan penjelasan teknis kegiatan audit oleh Lead Audit. Sri Kusumadewi selaku Lead Auditor terlebih dahulu memperkenalkan seluruh auditor yang akan melaksanakan audit di FMIPA tahun 2019. Kesempatan tersebut juga digunakan oleh Sri Kusamadewi memaparkan konsep PPEPP (penetapan, pelaksanaan, evaluasi (pelaksanaan), pengendalian (pelaksanaan), dan peningkatan) dalam rangka penjaminan mutu seluruh unit pertanggungjawaban di lingkungan FMIPA.

Berikut adalah informasi Jadwal Ujian Tengah Semester tahun Ajaran 2019/2020 Fakultas MIPA Universitas Islam Indonesia. Jadwal dapat diunduh disini.

Diberitahukan kepada mahasiswa baru Fakultas MIPA UII Angkatan 2019 bahwa jadwal pesantrenisasi Fakultas MIPA UII adalah sebagai berikut :

Kimia                                               : 30 September – 5 Oktober 2019

Farmasi&Pendidikan Kimia        : 7 – 12 Oktober 2019

Statistika                                        : 4 – 9 November 2019

DIII Analisis Kimia                        : 6 – 8 Desember 2019

Pesantren menginap di Rusunawa Utara (Perempuan) & Rusunawa Selatan (Laki-laki). Adapun perlengkapan yang harus dibawa oleh mahasiswa adalah sebagai berikut :

  1. Alat Sholat
  2. Obat-obatan (yang diperlukan)
  3. Baju (secukupnya)

Catatan :

  1. Di rusunawa bisa untuk mencuci baju.
  2. Selama pesantren, konsumsi disediakan oleh panitia.

 

Informasi Lebih Lanjut Bisa Download dibawah ini

  1. Jadwal Pesantrenisasi
  2. Manual Acara Pesantrenisasi
  3. Tata Tertib Pesantrenisasi