Minggu 15 Oktober 2018 Fakultas MIPA UII menyelenggarakan workshop PKM V Bidang dengan tema “Menuju PIMNAS 32” yang diselenggarakan di ruang Auditorium FMIPA. Acara yang dibuka secara langsung oleh Prof. Riyanto, Ph.D., selaku Dekan tersebut diikuti oleh sekitar 150 mahasiswa dari berbagai prodi di lingkungan FMIPA UII. Thorikul Huda selaku Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan dan Alumni menuturkan bahwa tujuan diselenggarakan workshop adalah untuk memberikan motivasi sekaligus teknis pengusulan PKM V Bidang yang akan didanai pada tahun 2019. Thorik menambahkan bahwa FMIPA UII selalu mendominasi dalam pengusulan dan perolehan pendanaan PKM untuk setiap tahun khususnya di Universitas Islam Indonesia. “Kita harus selalu mempertahankan dan meningkatkan prestasi mahasiswa pada ini (red. PKM)” ungkap Thorik ketika ditemui usai pembukaan workshop.
Teknis pelaksanaan Workshop PKM tersebut dilakukan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang tergabung dalam Laser-C (Islamic Science and Research Club). Laser-C ini merupakan komunitas mahasiswa di FMIPA UII yang concern pada kegiatan-kegiatan ilmiah seperti kajian atau diskusi ilmiah. Luaran dari aktivitas workshop diharapkan semakin meningkat jumlah proposal yang diajukan dari tahun 2018. Tercatat pada tahun 2018 lebih dari 300 proposal diajukan oleh mahasiswa dari FMIPA UII. Pelaksanaan workshop juga dapat dijadikan pemetaan topic sekaligus bidang apa yang kiranya relevan untuk diajukan, misalnya untuk mahasiswa baru lebih baik mengajukan untuk bidang PKM Gagasan Tertulis, sedangkan untuk mahasiswa yang sudah di semester tiga keatas bias mengajukan PKM bidang yang lain karena sudah banyak ilmu yang didapatkan untuk memperkuat pengusulan proposal PKM di tahun 2019.
Workshop PKM V tersebut menghadirkan Beni Suranto, S.T., M.SoftEng. dan mahasiswa FMIPA UII yang berhasil meraih medali perak pada ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2018 yang dilaksanakan di Universitas Negeri Yogyakarta. Beni Suranto yan juga Direktur Pembinaan Kemahasiswaan UII banyak menyampaikan informasi dan penjelasan tentang PKM V Bidang. Menurut Beni sapaan akrab Direktur Pembinaan Kemahasiswaa, UII akan memberikan apresiasi kepada peraih medali di ajang PIMNAS berupa uang pembinaan yang nilainya sampai dengan 20 juta. Acara workshop diakhir dengan sesi penyampaian motivasi oleh peraih medali PIMNAS sampai dengan jam 12.00.
Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Unit 310-315 Universitas Islam Indonesia (UII) berhasil mengubah limbah pertanian berupa jerami dan sekam padi menjadi enegi terbarukan dan pestisida. Limbah pertanian, jerami dan sekam padi diubah menjadi briket dan asap cair menggunakan alat pirolisis.
Mereka menyosialisasikan penggunaan pirolisis kepada anggota kelompok tani Desa Butuh, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Bahkan hasil sulingan yang berupa asap cair telah diujicobakan sebagai pestisida organik bagi tanaman petani dan hasilnya cukup menggembirakan.
Dijelaskan Imam Sahroni, salah satu dosen pembimbing KKN Unit 310-315, selama ini, limbah pertanian yang berupa sekam hanya digunakan sebagai bahan pembakaran batu bata atau dibakar begitu saja. Petani belum memanfaatkan limbah tersebut secara optimal dan memiliki nilai ekonomis tinggi.
Sehingga mahasiswa KKN-PPM Unit 310-315 yang berada di bawah pembimbing utama Lutfia Isna Ardhayanti, berinisiatif mengolah limbah tersebut menjadi briket atau energi terbarukan dan asap cair atau pestisida. Kemudian mahasiswa KKN-PPM UII menyosialisasikan cara pengolahan tersebut kepada anggota kelompok tani.
“Sosialisasi dan pelatihan ini bertujuan memberikan informasi tambahan mengenai pemanfaatan limbah sekam dan jerami yang dapat diubah menjadi energi alternatif dalam bentuk briket dan pestisida alami yang berupa asap cair. Diharapkan temuan ini dapat meningkatkan perekonomian warga,” kata Roni, panggilan akrab Imam Sahroni.
Sosialisasi dan pelatihan, jelas Roni, dilakukan di Desa Butuh, Kecamatan Butuh, Kabupaten Purworejo yang dilaksanakan secara bergantian di setiap perdukuhan atau kelompok tani. Sehingga setiap pedukuhan atau kelompok tani mampu mengolah limbah pertanian menjadi alternatif energi terbarukan dan pestisida alami.
Sosialisasi dan pelatihan tersebut diikuti empat kelompok tani yaitu Kelompok Tani Makmur I, II, III dan IV. Mereka berasal dari Dusun Krajan, Dusun Abean, Dusun Adinegaran dan Dusun Ketundan.
Dalam sosialisasi, mahasiswa tidak hanya memberikan paparan mengenai proses pembuatan briket dan asap cair dari limbah sekam padi. Mereka mengajak warga berpartisipasi dalam membuat produk tersebut melalui simulasi pembuatan produk. Warga diberikan gambaran mengenai pemasaran produk hingga gambaran produksi skala besar.
Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia (FMIPA UII) menerima 248 siswa kelas XI IPA SMAN I Muntilan, Jawa Tengah. Siswa mendapat pelatihan dari Prodi Pendidikan Kimia FMIPA UII meliputi pembuatan pasta gigi, elektroplating, penyulingan minyak atsiri, Kamis (20/9).
Kepala Program Studi Pendidikan Kimia, Krisna Merdekawati, mengapresiasi jajaran guru SMAN 1 Muntilan atas inisiasi untuk mengajak siswa ke FMIPA UII. Sehingga siswa SMAN I Muntilan dapat mengenal pelajaran kimia secara lebih komprehensif.
Lebih lanjut Krisna mengatakan Prodi Pendidikan Kimia FMIPA UII memiliki komitmen untuk memberikan sumbangsih pada kemajuan pendidikan kimia. Di antaranya, memberian pelatihan-pelatihan kepada siswa, guru, maupun masyarakat.
Sedang Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum SMAN 1 Muntilan, Subagyo, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan siswa pada dunia kampus dan menambah wawasan siswa tentang aplikasi kimia. Selama ini, siswa masih sering menganggap kimia sebagai pelajaran yang sulit dan tidak aplikatif.
“Melalui kunjungan laboratorium siswa secara riil melihat aplikasi kimia dalam dunia industri maupun kehidupan sehari-hari. Siswa juga mengenal instrumen kimia, seperti AAS, spektrofotometeruv-vis, HPLC, GC-MS, FTIR, XRD,” kata Subagyo di sela-sela mendamping siswanya di Kampus FMIPA UII.
Menurut Subagyo, siswa menujukkan respons positif selama kegiatan berlangsung. Siswa mengikuti kegiatan dengan antusias. Siswa menjadi tahu beberapa contoh aplikasi kimia dalam kehidupan sehari-hari. Siswa juga melihat secara langsung beberapa instrumen yang digunakan untuk keperluan analisis kimia.
Sementara Dekan FMIPA UII, Prof Riyanto menyampaikan FMIPA membuka kesempatan kepada sekolah-sekolah untuk mengadakan kunjungan ataupun mengikuti pelatihan di FMIPA UII. “FMIPA UII terbuka bagi sekolah-sekolah yang ingin belajar kimia,” kata Riyanto.
(Republika)