Keluarga besar FMIPA secara rutin mengadakan pengajian rutin dua bulan sekali. Bulan November 2019 kegiatan pengajian di laksanakan di kediaman Dr. Edy Widodo yang juga sebagai Ketua Jurusan Statistika FMIPA UII. Acara pengajian diawali dengan mendoakan almarhumah Viona Febianda mahasiswa Prodi Statistika yang meninggal akibat kecelakaan pada hari Sabtu (9/11/19) pukul 23.00 di sekitar Jalan Kaliurang Km. 11. Pembacaan tahlil untuk mengirimkan doa dipimpin oleh Sukirman yang juga merupakan staf atau tendik di FMIPA bagian Divisi Umum dan Administrasi.  Usai pembacaan tahlil dilanjutkan dengan mauidhoh hasanah oleh Ustdadz Asyharul Muala dengan tema Meneladani Abdullah Ibnu Mas’ud.

Abdullah Ibnu Mas’ud adalah orang yang sangat menjaga amanah meskipun beliau hanya seorang penggembala kambing dengah tubuh yang sangat kecil. Dengan kondisi fisik yang kecil, Abdullah Ibnu Mas’ud sering mendapatkan hinaan namun yang bersangkutan tidak pernah merasa malu bahkan selalu bersyukur dengan kondisi yang ada. Abdullah Ibnu Mas’ud adalah pribadi yang jujur yang memegang amanah. Suatu saat ketika Nabi Muhammad dan sahabat Umar Ibnu Khotob dikejar oleh orang kafir quraish hingga kelelahan dan bertemu dengan Abdullah Ibnu Mas’ud ynag sedang menggembala kambing. Pada saat itu sahabat Umar Ibnu Khotob memohon kepada Abdullah Ibnu Mas’ud untuk meminta susu dari kambing yang masih mengeleuarkan susu untuk diberikan kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Namun Abdullah Ibnu Mas’ud tidak mengijinkan karena kambing yang digembalanya bukan miliknya melainkan punya majikannya. Namun, karena Nabi Muhammad SAW sudah merasa kelelahan maka tetap meminta kambing yang kurus dan atas ijin dari Allah SWT, maka kambing yang kurus tersebut kemudian dapat mengeluarkan air susu yang cukup banyak untuk diminum Nabi Muhammad, SAW dan Sahabat Umar Ibnu Khotob.

Tidak begitu lama dari kejadian tersebut, Abdullah Ibnu Mas’ud kemudian menemui Nabi Muhammad SAW dan menyatakan dirinya untuk menjadi orang Islam. Abdullah Ibnu Mas’ud termasuk generasi assabiqunal awwalun yaitu orang pertama yang masuk islam pada generasi para sahabat. Setelah masuk Islam Abdullah Ibnu Mas’ud menanyakan kepada Nabi Muhammad SAW tentang amalan yang paling dicintai Allah SWT. Menurut Baginda Nabi Muhammad SAW ada tiga amalan yang palin dicintai Allah SWT yaitu pertama sholat di awal waktu, kedua berbakti kepada kedua orang tua, dan ketiga jihad di jalan Allah SWT.

Ustdadz Asyharul Muala memberikan gambaran tentang sholat yang merupakan salah satu rukun islam. Sholat merupakan cara untuk mencegah perbuatan keji (fahsya) dan mungkar. Contoh dari fahsya   adalah perbuatan zina. Sholat sebagai salah satu rukun islam yang sangat fundamental setelah syahadat. Asyharul mengibaratkan jika suatu benda dipegang oleh 5 jari yang diibratkan sebagai agam islam, maka ketika seseorang karena kondisi tertentu belum bisa melaksanakan haji, zat dan puasa maka agama islam masih bisa tegak. Namun jika sholat sudah ditinggalkan maka agama islam sudah tidak kokoh lagi dan menjadi rapuh.

Sabtu (9/11/19) bertempat di kompleks Taman Kaliurang, dosen dan tenaga pendidikan (red. tendik) di lingkungan FMIPA UII mengadakan kegiatan outbond. Rombongan berangkat ke lokasi outbound dari pelataran FMIPA pada pukul 07.15 sampai dilokasi sekitar pukul 07.45 dan langsung dimulai kegiatan tersebut. Outbound diawali dengan sambutan Prof. Riyanto, Ph.D selaku dosen FMIPA. Dalam sambutannya Riyanto berharap kegiatan outbond dapat semakin memperkuat rasa kekeluargaan antara dosen dan tendik sehingga produktivitas dalam bekerja semakin meningkat. Bentuk peningkatan salah satunya adalah kedisiplinan terhadap waktu seperti kehadiran pada saat mulai bekerja maupun ketika koordinasi ataupun rapat-rapat yang diselenggarakan di Fakultas MIPA. “Sebenarnya keluarga FMIPA sampai saat ini sudah cukup harmonis dalam berinteraksi, tetapi kegiatan kali ini mudah-mudahan mampu meningkatkan rasa kebersamaan diantara keluarga besar FMIPA”, tutur Riyanto pada saat menyampaikan sambutannya.

Outbound kali ini sengaja mengambil lokasi di sekitar kawasan wisata kaliurang karena lokasi yang tidak jauh dengan kampus UII juga tempatnya yang nyaman karena udara yang sejuk di daerah pegunungan. Nilai atau manfaat yang dapat diambil selama kegiatan outbound pertama, melatih diri untuk berani terbuka dan mengakui setiap bentuk kesalahan yang diperbuat, kedua bekerjasama dalam mencapai tujuan organisasi, ketiga membangun ide atau kreatifitas berau dalam bekerja, keempat mentaati segala peraturan atau regulasi yang telah ditetapkan oleh organisasi, kelima selalu fokus terhadap pekerjaan yang dilakoninya. Olla Nina Karona sebagai salah satu peserta mengatakan bahwa outbound kali ini meskipun permainan yang diberikan cukup sederhana, namun dapat menunjukkan profil pribadi dari masing-masing peserta. “Terlihat dari peserta yang berani untuk menanggung akibat dari kesalahan yang diperbuatnya” ungkap Olla yang saat ini juga mengemban amanah sebagai Kepala urusan (red. Kaur) perkuliahan di FMIPA.

Kegiatan outbound tersebut merupakan rangkaian pelatihan peningkatan kapasitas diri bagi dosen dan tendik di FMIPA. Sebelumnya terlebih dahulu diadakan training baigi dosen dan tendik dengan narasumber Syafarudin Alwi yang merupakan mantan Ketua Pengurus Harian Yayasan Badan Wakag UII dan Imam Mujiono yang juga dosen UII sekaligus motivator internasional yang dilaksanakan pada pertengahan bulan Oktober (Sabtu , 19/10/19).

Pada hari Kamis 7 November 2019 Fakultas MIPA UII melakukan penandatanganan kerjasama antara FMIPA dengan Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul. Kerjasama tersebut diarahkan untuk implementasi dharma ketiga UII yaitu pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh dosen dan tenaga kependidikan di Jurusan Kimia. Hadir pada acara tersebut adalah Dosen, tenaga kependidikan Jurusan Kimia dan Kelompok Ibu-Ibu PKK Desa Tirtonirmolo. Kegiatan tersebut diawali dengan sambutan oleh Dekan FMIPA UII dengan memperkenalkan keunggulan yang ada di Jurusan Kimia diantaranya adalah Produksi Minyak Atsiri seperti minyak sereh. Proses pengambilan minyak atsiri berbeda dengan minyak goreng, dan harganya cukup mahal. “Minyak sereh beberapa waktu yang lalu harganya Rp. 450.000,00” ungkap Prof. Riyanto selaku Dekan FMIPA.
Riyanto menambahkan untuk memperoleh minyak atsiri seperti minyak cengkeh dapat dilakukan melalui proses destilasi. Pada saat pengambilan minyak atsiri dimungkinkan akan bercampur dengan air, namun secara sunatullah air dan minyak atsiri akan terpisah sehingga akan mudah diambil. Tidak hanya minyak sereh namun disekitar kita masih banyak bahan-bahan yang dapat diambil minyak atsirinya seperti sirih. Minyak atsiri sangat menjanjikan dengan harga yang sangat tinggi, sehingga de

ngan produksi minyak atsiri diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat. Potensi lain yang dapat dikembangkan untuk potensi minyak atsiri seperti cengkeh dan tanaman nilam.
Setelah Riyanto memberikan sambutan dialnjutkan dengan penandatanganan kerjasama antara Dekan FMIPA dengan Camat Kecamatan Kasihan Bantul. Hadir pada saat penandatangan kerjasama adalah Dr. Edy Widodo selaku Ketua Jurusan Statistika. Penandatangan tersebut dilakukan sebagai perpanjangan kerjasama yang telah berakhir pada tahun 2019 ini. Di akhir kegiatan dilanjutkan dengan pelatihan minyak atsiri di pusat studi minyak atsiri atau Center of Essential Oil (CEOS) hingga pukul 12.00.

Dosen Jurusan Kimia FMIPA melakukan kunjungan ke SMA An Nuqayah Kabupaten Sumenep pada hari Sabtu tanggal 2 November 2019.  Pada kesempatan tersebut dikenalkan cara pembuatan atau produksi biodiesel dan minyak atsiri kepada guru dan siswa SMA An Nuqayah. Penjelasan tentang biofuel dan biodiesel disampaikan oleh Dr.  Tatang Shabur Juliyanto yang saat ini juga sedang mengemban amanah sebagai DIrektur Layanan Akademik (DLA) UII. Tatang menjelaskan bahwa proses transformasi biuofuel saat ini sudah masuk pada generasi kedua yaitu menggunakan bahan baku yang berasal dari non pangan. Generasi kedua ini menggunakan bahan biomassa ligoselulosa melalui proses hidrolisis dan fermentasi untuk menghasilkan etanol yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar.  Adapun pembuatan biodiesel dapat dilakukan dengan memanfaatkan minyak jelantah (red. minyak yang sudah digunakan untuk menggoreng) yang direaksikan dengan NaOH atau KOH atau yang dikenal dengan proses esterifikasi.

Usai Tatang memaparkan tentang biodiesel dilanjutkan dengan penjelasan teknologi penyulingan oleh Nur Agus Priambodo (Nora) yang juga salah satu laboran di Jurusan Kimia. Nora mengenalkan teknik penyulingan minyak cengkeh dengan menggunakan bahab baku daun cengkeh kering. Menurut Nora keunggulan dari daun cengkeh kering dapat dihasilkan minyak cengkeh dengan kualitas yang lebih baik karena kadar airnya yang rendah. Selain itu juga pada umumnya daun cengkeh kering juga merupakan daun jatuh karena pohon dan hanya diajdikan sampah, sehingga pemanfaatan sampah daun kering juga merupakan satu keunggulan. Pada kesempatan tersebut Nora juga mempraktikkan bagaimana cara memperoleh minyak cengkeh dengan cara penyulingan.

Hadir pejabat di lingkungan Jurusan Kimia UII diantaranya adalah Prof. Dr. Is Fatimah sebagai Ketua Jurusan Kimia, Dr. Allwar, M.Sc. selaku Ketua Prodi Magister Kimia, Dr. Dwiarso Rubiyanto, M.Si yang saat ini menjabat sebagai Ketua Prodi S1 Kimia. Prof. Riyanto, M.Si selaku dosen yang juga dosen di Jurusan Kimia menyerahkan secara bantuan alat penyulingan yang diterimakan langsung oleh Pengasuh Ponpes An Nuqayah Sumenep. Perwakilan dosen Prodi D3 Analisis Kimia yang turut menyaksikan penyerahan bantuan alat penyulingan adalah Thorikul Huda

Sabtu, 2 November 2019 bertempat di Aula SMAN 1 Pamekasan Pulau Madura Jawa Timur, Jurusan Kimia FMIPA UII mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat. Kegiatan tersebut diawali dengan  dengan penandantanganan kerjasama antara FMIPA UII dengan Forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Kimia Kabupaten Pamekasan. Penandatangan dilakukan oleh Dekan FMIPA UII dengan Ketua MGMP Kimia Kabupaten Pamekasan. Acara yang dilaksanakan mulai dari pukul 08.00 tersebut dibuka secara langsung oleh Slamet Goestiantoko, M.Si. selaku Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur wilayah Pamekasan . Dalam sambutannya Slamet Goestiantoko berharap agar guru-guru kimia dapat mengaplikasikan ilmunya yang akan disampaikan oleh dosen-dosen dari Jurusan Kimia FMIPA UII.

Selesai penandatanganan kerjasama selanjutnya disampaikan pelatihan untuk guru-guru kimia dengan materi pengenalan pendidikan kimia di perguruan tinggi, aplikasi pengajaran humanis dan rekreatif, dan metode pengambilan minyak atsiri. Menurut Prof. Riyanto strategi dalam menyampaikan materi kimia diawal perlu dikenalkan tentang aplikasi kimia terlebih dahulu sehingga siswa akan senang mengikuti pelajaran kimia. Contoh aplikasi ilmu kimia diantaranya adalah pemurnian kimia sehingga bangsa Indonesia tidak perlu lagi impor dari Negara lain. “Fakta saat ini Indonesia masih impor garam, padahal pulau Madura merupakan penghasil garam terbanyak di Indonesia”, ungkap Prof. Riyanto.  Factor utama yang menyebabkan Indonesia masih impor garam karena kualitas garam di Indonesia masih sangat rendah. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan kualitas produksi garam-garam di Indonesia termasuk produksi garam di Madura, sehingga guru-guru kimia harus mampu mentransformasikan tentang pemurnian garam.

Selain itu juga Prof. Riyanto juga banyak mengenalkan fasilitas yang digunakan untuk praktikum maupun penelitian dosen dan mahasiswa di Jurusan Kimia FMIPA UII. Beberapa perlatan yang dikenalkan diantarannya adalah GC-MS, SEM-EDX, HPLC, FTIR, spektrofotometer UV-Vis, AAS dan lain-lain. Diakhir pengenalannya Prof. Riyanto menyampaikan metode penerimaan mahasiswa baru di Universitas Islam Indonesia. Materi kedua dan ketiga disampaikan oleh Dr. Dwiarso Rubiyanto dan Krisna Merdekawati, M.Pd yang masing-masing adalah Ketua Prodi S1 Kimia dan Prodi Pendidikan Kimia FMIPA UII.

Kegiatan audit mutu internal (AMI) seluruh unit pertanggungjawaban untuk pelaksanaan tahun akademik 2018/2019 di lingkungan Universitas Islam Indonesia dimulai pada minggu keempat bulan Oktober 2019. Khusus FMIPA UII dilaksakana selama dua hari yaitu pada tanggal 28 sampai 29 Oktober 2019 dengan acara pembukaan di Ruang Auditorium FMIPA. Hadir pada acara pembukaan adalah Dekan, Wakil Dekan, Ketua Jurusan, Ketu Program Studi dan Kepala Laboratorium yang ada di FMIPA UII dengan keseluruhan unit pertanggunjawaban di FMIPA UII sebanyak 37 unit.  Adapun auditor yang ditunjuk oleh Badan Penjaminan Mutu (BPM) UII sebanyak 24 orang dengan Lead Auditor adalah Dr. Sri Kusumadewi, ST., MT.

Pembukaan AMI tahun 2019 dibuka secara langsung oleh Prof. Riyanto selaku Dekan FMIPA UII. Pada kesempatan tersebut Riyanto menyampaikan bahwa kegiatan audit internal menjadi sangat penting bagi pengembangan unit. Melalui konsep PDCA (Plan Do Check Action), maka kegiatan audit merupakan bagian dari check atau evaluasi seluruh aktivitas yang dilakukan disetiap unit. Riyanto menambahkan, bahwa hasil kegiatan AMI dapat dijadikan rujukan untuk menyusun Rancangan Anggaran Kerja Tahunan (RKAT). “Temuan ketidaksesuaian pada saat AMI dapat ditindaklajuti dengan merancang program pada tahun-tahun mendatang”. Ungkap Riyanto pada saat memberikan sambutan pembukaan AMI 2019.

Usia sambutan Prof. Riyanto kemudian dilanjutkan penjelasan teknis kegiatan audit oleh Lead Audit. Sri Kusumadewi selaku Lead Auditor terlebih dahulu memperkenalkan seluruh auditor yang akan melaksanakan audit di FMIPA tahun 2019. Kesempatan tersebut juga digunakan oleh Sri Kusamadewi memaparkan konsep PPEPP (penetapan, pelaksanaan, evaluasi (pelaksanaan), pengendalian (pelaksanaan), dan peningkatan) dalam rangka penjaminan mutu seluruh unit pertanggungjawaban di lingkungan FMIPA.

Berikut ini adalah Daftar Kelompok Taklim Mahasiswa FMIPA UII Angkatan 2019.

File Daftar Nama bisa di download disini

Jurusan kimia FMIPA UII mengadakan kegiatan smart outbond yang dilaksanakan di komples Hotel Puri Asri Kota Magelang. Acara yang diadakan hari Sabtu 6 Juli 2019 diikuti oleh sebagian besar dosen dan tenaga kependidikan yang ada di Jurusan Kimia. Malam hari sebelum kegiatan smart outbound terlebih dahulu dibuka oleh Prof. Riyanto selaku Dekan sekaligus dosen di Jurusan Kimia dan dilanjutkan dengan kegiatan training kecerdasan hati yang dibawakan oleh Ustadz Basuki AR. Prof. Riyanto dalam sambutannya berharap kegiatan training kecerdasan hati dapat membentuk pribadi yang baik, khususnya dosen dan tenaga kependidikan yang ada di Jurusan Kimia. Prof. Riyanto mencontohkan bahwa pribadi muslim yang baik salah satu cirinya adalah memiliki kedisplinan yang tinggi terhadap apapun juga termasuk pekerjaan yang ditekuni saat ini.

Usai sambutan langsung disampaikan materi training kecerdasan hati dengan memberikan konsep kecerdasan hati (HI) merupakan gabungan antara kecerdasan intelektual (IQ), kecerdasan emosional (EQ) dan kecerdasan spiritual (SI) sehingga dapat dibuat rumus HI = IQ + EI + SI. Ketiga kecerdasan (inteleltual, emosional dan spiritual) yang disinergikan dapat mendorong motivasi yang sangat baik, karena semuanya didorong oleh semangat untuk menggapai ridlo Allah SWT. Kombinasi tiga kecerdasan mampu membentuk pribadi yang tenang, mempunyai kelapangan dada dan keikhlasan dalam menjalan aktivitas kehidupan termasuk pada saat bekerja. Pelatihan kecerdasan hati yang dimulai pukul 20.30 tersebut baru berakhir menjelang pukul 24.00.

Keesokan harinya dilanjutan dengan aktivitas smart outbound dengan menggunakan berbagai permainan. Diawali dengan permainan untuk cepat merespon permasalahan, penyapampaian informasi yang cepat dan tepat dan mengadu kekompakan untuk mencapai satu tujuan bersama. Terlihat semua peserta training smart outbound mengikuti dengan gembira, terbukti banyak canda tawa antar dosen dan tenaga kependidikan yang ada di Jurusan Kimia.

Minggu 16 Juni 2019 bertempat di kompleks Hotel Mambruk Anyer Cilegon telah dilaksanakan kegiatan pelantikan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Prodi D3 Analisis Kimia. Rizky Maulana yang merupakan panitia acara tersebut menjelaskan bahwa pemilihan tempat didasari banyaknya alumni dari D3 Analisis Kimia FMIPA UII yang saat ini bekerja disekitar kawasan Cilegon seperti PT Krakatau Steel, PT Candra Asri dan perusahaan-perusahaan lainnya. Selain itu juga, dengan lokasi di sekitar kawasan wisata Pantai Anyer akan menjadi daya tarik tersendiri bagi alumni untuk hadir di acara tersebut.  Pengurus IKA D3 Analisis Kimia dilantik oleh Totok Purwanto, SH selaku sekretaris yang mewakili Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) IKA UII Yogyakarta. Hadir pada acara pelantikan adalah Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaa dan Alumni (Wadek KKA) FMIPA UII, Direktur Direktorat Pengembangan Karir dan Alumni (DPKA), Ketua Program Studi (Ka.Prodi) D3 Analisis Kimia.

Totok Purwanto, SH selaku Sekretaris DPW IKA UII Yogyakarta berharap setelah dilaksanakan pelantikan pengurus IKA D3 Analisis Kimia untuk periode 2019 sampai 2023 selanjutnya perlu dirancang program yang nyata dan dapat diimplementasikan. Totok juga menyampaikan bahwa keberadaan alumni harus mampu memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat. “Sudah banyak tokoh-tokoh nasional yang merupakan alumni dari UII”, ungkap alumni Fakultas Hukum UII angkatan 1973 itu.  Abdurahman Al Faqih selaku Direktur DPKA UII menyambut baik kegiatan pelantikan IKA D3 Analisis Kimia sekaligus menegaskan bahwa secara kelembagaan Pengurus IKA di tingkat program studi yang ada di UII termasuk D3 Analisis Kimia merupakan bagian dari DPW IKA UII Yogyakarta. Hal tersebut sebagaimana keputusan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IKA UII beberapa waktu lalu yang dilaksanakan di Bandung. Oleh karena itu secara organisasi maka pengurus IKA D3 Analisis Kimia terikat langsung dengan DPW IKA UII Yogyakarta. Namun demikian sebagai anggota alumni UII maka dapat bergabung dengan IKA di wilayah lain selain Yogyakarta sesuai dengan domisili saat ini.

Thorikul Huda selaku Wadek KKA yang juga mewakili Dekan FMIPA UII dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada pengurus IKA yang dilantik untuk periode 2019 – 2023. Banyak hal yang dapat dilakukan alumni D3 Analisis Kimia termasuk membangun jejaraing antar alumni. Tercatat lebih dari 80% lulusan D3 Analisis Kimia yang bekerja di bagian Quality Control ataupun Quality Assurance (QA/QC) diberbagai perusahaan. Tidak sedikit alumni D3 Analisis Kimia yang bekerja di kawasan perindustrian seperti Jakarta dan Banten baik perusahaan BUMN maupun Swasta. “Alumni dapat memberikan masukan kepada Prodi untuk perbaikan system Pembelajaran”, ungkap Thorik saat memberikan sambutan.

Tri Esti Purbanitias, M.Si. yang juga Kaprodi D3 Analisis Kimia juga menyampaikan rasa bahagianya karena IKA D3 Analisis Kimia akhirnya dapat dilantik untuk pertama kalinya. Alumni dapat menjadi mitra yang strategis bagi universitas, fakultas maupun prodi. “Program yang bisa dikembangkan misalnya melalui program kakak asuh dengan pemberian beasiswa kepada mahasiswa dari alumni”, tutur Esti. Diakhir acara dilakukan talk show dengan narasumber Kaprodi D3 Analisis Kimia dan Rohiman selaku Ketua IKA D3 Analisis Kimia yang baru saja dilantik. Topic yang mengemuka pada acara talk show adalah pentingnya program sertifikasi bagi alumni untuk memudahkan dalam mengembangkan karirnya. “Kami berharap aka nada sertifikasi lain seperti K3 yang ada di D3 Analisis Kimia UII”, ucap Rohiman.

Akhir Maret 2019 Universitas Islam Indonesia akan menyelenggarakan wisuda periode keempat di tahun akademik 2018/2019. Tercatat ada sebanyak 92 calon wisudawan dari FMIPA UII yang akan mengikuti ceremony wisuda yang dilaksanakan di Gedung Auditorium Kahar Muzakir. Setelah selesai mengikuti proses wisuda beberapa diantaranya ada yang melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dan sebagian besar yang lainnya melamar pekerjaan sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni. Dalam memasuki dunia kerja, mereka yang baru saja lulus kuliah terkadang mengalami banyak kekhawatiran. Beberapa keraguan dalam menyiapkan diri menghadapi dunia kerja adalah adanya kurang percaya diri karena kurang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam melamar pekerjaan, membuat daftar riwayat hidup serta nervous pada saat wawancara dengan user atau pengguna lulusan. Oleh karena itu, guna menyiapkan lulusan yang mampu membuat lamaran kerja dan curriculum vitae dengan baik maka perlu bekal yang cukup serta perlu mempersiapkan diri ketika wawancara. Sehingga pada Selasa 26 Maret 2019, Fakultas MIPA UII menyelenggarakan kegiatan pelepasan sekaligus seminar karir bagi calon wisudawan yang akan diwisuda pada hari Sabtu 30 Maret 2019. Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Prof. Riyanto selaku Dekan FMIPA dan narasumber yang menyampaikan materi persiapan karir adalah Ike Agustina, S.Psi., M.Psi yang merupakan praktisi yang sering diminta berbagai perusahaan untuk melakukan tes psikologi bagi calon tenaga kerja.

Prof. Riyanto dalam sambutannya mengapresiasi lulusan FMIPA yang akan di wisuda pada pada akhir pekan ini. Menurut Dekan FMIPA tersebut, setiap tahun sekitar 600 mahasiswa baru bergabung dengan FMIPA UII, adapun jumlah mahasiswa yang diwisuda setiap periode kurang lebih antara 90 sampai 100. Dengan jumlah periode wisuda di UII sebanyak enam kali maka jumlah mahasiswa baru yang masuk dan jumlah lulusan relative sama sehingga student body di FMIPA UII akan dapat terkendali dengan baik. Prof. Riyanto juga merasa bangga karena salah satu lulusan dari FMIPA pada periode ini memperoleh indeks prestasi sempurna yaitu 4,00 dengan masa studi kurang dari 4 tahun. Dekan FMIPA yang juga beberapa kali memperoleh penghargaan dosen berprestasi tersebut memprediksi kalau Pin Emas untuk wisuda period keempat 2018/2019 akan di raih wisudawan dari FMIPA. Kesempatan tersebut juga tidak disia-siakan oleh Prof. Riyanto untuk mempromosikan Program Magister (S2) Kimia yang akan menerima mahasiswa baru untuk kali pertamanya di tahun akademik 2019/2020. Lulusan FMIPA yang bersedia untuk melanjutkan studi S2 Kimia akan diprioritaskan memperoleh keringanan biaya pendidikan selama kuliah.

Usai Prof. Riyanto menyampaikan sambutan dilanjutkan dengan sesi Seminar Karir yang disampaikan Ike Agustina yang saat ini juga sedang memegang amanah sebagai Direktur Sumber Daya Manusia UII. Mengawali materi workshopnya, Ike Agustina melakukan polling kepada calon wisudawan. Satu hal yang sangat menarik dari hasil polling tersebut menyatakan kurang lebih 70% lulusan FMIPA sangat optimis untuk menempuh karir paska kelulusannya. Sebagian besar lulusan FMIPA memilih untuk dapat bekerja di BUMN, sebagai pegawai negeri sipil dan berkarir di perusahaan multi nasional. Namun demikian yang menjadi keresahan lulusan FMIPA adalah kemampuan bahasa inggris yang masih kurang, sehingga takut untuk berkompetisi dengan lulusan dari perguruan tinggi lain. Setelah selesai melakukan evaluasi hasil polling dilanjutkan dengan pemaparan untuk strategi dan teknik membuat lamaran pekerjaan, CV dan wawancara baik pada saat psikotest maupun dengan user. Acara workshop sangat menarik bagi calon wisudawan terbukti banyak hal yang didiskusikan dan baru berakhir pada pukul 12.00.