Tepat di Hari Sabtu (19/12/20) Fakultas MIPA mengadakan kegiatan Sarasehan Alumni untuk semua pengurus dan alumni di masing-masing prodi. Acara yang dibuka secara langsung oleh Prof. Riyanto selaku Dekan FMIPA tersebut dimulai pada pukul 09.00 secara daring. Kegiatan tersebut menghadirkan Pengurus DPP IKA UII dan DPW IKA UII DIY serta seluruh Ketua IKA Prodi. Kurang lebih ada 60 peserta yang hadir dalam acara sarasehan yang diketua oleh Apt. Hady Anshory, M.Sc. yang saat ini sebagai dosen di Jurusan Farmasi sekaligus Alumni FMIPA angkatan masuk 1999. Hadir Elsa Faiz, S.H., M.H selaku Direktur Eksekutif DPP dan Totok Purwanto, S.H yang mewakili DPW DIY.

Riyanto dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan sarasehan tersebut dan berharap agar alumni dari Fakultas MIPA yang saat ini jumlahnya sudah lebih dari 7000 untuk berkiprah atau aktif di kegiatan yang diselenggarakan oleh DPP ataupun DPW IKA yang ada di setiap daerah. Dekan Fakultas MIPA yang dikenal sangat perhatian terhadap alumni tersebut juga menyampaikan beberapa dicapaian Fakultas MIPA sekaligus rencana pengembangan ditahun 2021. “FMIPA rencana akan mendirikan prodi S3 Kimia, S2 Statistika dan dalam waktu dekan Insya Allah akan segera menerima mahasiswa untuk Prodi S2 Farmasi”, ungkap Riyanto. Selain itu juga di FMIPA UII juga sudah ada Prodi S2 Kimia yang menerima calon mahasiswa pada setiap semester.

Usai sambutan Riyanto dilanjutkan dengan pemaparan dari Elsa Faiz dengan Tema Membangun Sinergisitas antara IKA UII dengan IKA Prodi. Di awal penyampaian materinya Elsa terlebih dahulu mengutip pernyataan dari dua pendiri UII yaitu Dr. Mohammad Roem dan KH. Mohammad Natsir. Menurutnya bahwa M. Roem pernah menyatakan “Orang yang hidup untuk dirinya sendiri, ia akan hidup kecil dan mati sebagai orang kecil. Orang yang hidup untuk ummatnya, ia akan hidup mulia dan besar serta tidak akan pernah mati kebaikannya”, sedangkan M. Natzir menyebutkan “Tokoh-tokoh Islam di masa lampau seperti Al-Ghazali, Al-Farabi, Ibnu Sina dll telah berpulang meninggalkan pusaka yang sedang menantikan ahli-ahli waris yang lebih dekat, yakni pemuda-pemuda Islam yang menaruh himmah dan bercita-cita tinggi. Dari kedua pernyataan tokoh pendiri UII diharapkan dapat menguatkan alumni UII khususnya Fakultas MIPA untuk tetap membangun kebersamaan melalui ikatan keluarga alumni dengan tetap mengedepankan nilai-nilai Keislaman.

Capaian DPP IKA UII menurut Elsa diantaranya adalah KTA Co-Brand kerjasama dengan Bank Mandiri, pembentukan DPW dibeberapa daerah dan Aksi Kemanusiaan Melawan Covid-19. Khusus untuk aksi kemanusiaan melawan Covid-19 beberapa kegiatan yang sudah dijalankan diantaranya Penyaluran APD Ke 65 Rumah Sakit Yang tersebar di seluruh provinsi, bantuan sembako di 6 Provinsi yang terdampak secara ekonomi, yaitu, DKI Jakarta, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Lampung, Sumatera utara dan Sulawesi Tenggara dan bantuan Uang Tunai Ke Para ustadz dan Marbot Masjid . Diakhir presentasinya Elsa menyampaikan rencana program dari pengurus DPP IKA UII dengan harapan alumni FMIPA kedepan juga banyak yang aktif di kegiatan-kegiatan yang dirancang oleh DPP IKA UII.

Desember 2020 merupakan bulan yang membahagiakan bagi Fakultas MIPA UII karena ada lima Prodi yang memperoleh bantuan akreditasi internasional dari Kemendikbud untuk tahun anggaran 2021. Kelima prodi tersebut terbagi menjadi dua klaster dimana klaster pertama untuk Prodi Statistika dan yang kedua terdiri dari Farmasi, D3 Analisis Kimia, Pendidikan Kimia dan S2 Kimia. Bantuan tersebut diperoleh dari usulan hibah yang diajukan oleh Fakultas MIPA dan merupakan kelanjutan dari hibah dari tahun 2020 dimana Fakultas MIPA juga memperolehnya.

 Pengumuman diperolehnya bantuan akreditasi internasional tersebut tertuang di dalam surat Kemendikbud nomor 4350/E2/AK/2020 yang ditandatangani oleh Aris Junaidi selaku Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan tertanggal 13 Desember 2020. Usai mendapatkan informasi telah lolosnya seleksi proposal Bantuan Program Fasilitasi Akreditasi Internasional Program Studi Tahun 2021, Prof. Riyanto selaku Dekan langsung melakukan koordinasi dengan tim penyusun hibah dengan Ketua Tim adalah Prof. Is Fatimah. Koordinasi dimaksudkan untuk memberikan persepsi yang sama berkaitan dengan rencana nego costing yang dilaksakan pada 15 Desember 2020.

Riyanto merasa sangat surprise dengan raihan hibah tersebut, karena pada saat mengajukan usulan terdapat beberapa kendala dan yang paling menonjol adalah berkaitan dengan ukuran file yang harus diunggah ke laman hibah tidak sesuai yang ada di pengumuman. Oleh karena itu, tim berupaya sekeras mungkin agar dokumen proposal sampai benar-benar diunggah yang pada akhir kurang dari satu jam terakhir batas pengumpulan proposal tim dapat mengunggahnya dengan memperkecil ukuran file hingga kurang dari 3 MB.

Aktivitas utama dari kegiatan hibah untuk kelima prodi adalah mempersiapkan visitasi dari ASIIN yang merupakan badan akreditasi dari Jerman untuk program studi Engineering, informatika, ilmu alam dan matematika. Berdasarkan komunikasi antara Is Fatimah selaku koordinator Akreditasi ASIIN, rencana visitasi akan dilakukan secara offline sekitar bulan Februari sampai dengan April dengan melihat perkembangan Covid-19. “Jika kelima Prodi ini dapat memperoleh akreditasi dari ASIIN, maka Fakultas MIPA akan memiliki 6 Prodi yang terakreditasi internasional”, ungkap Riyanto usai memimpin tim Fakultas MIPA saat melakukan nego costing.

Yandi Syukri adalah guru besar pertama di Jurusan Farmasi Fakultas MIPA UII. Pria yang lahir di Payakumbuh Sumatera Barat tersebut meraih professor untuk bidang Farmasetika pada usia yang ke empat puluh enam. Sebagai bentuk penghormatan kepada para guru besar baru di lingkungan UII, maka pada Kamis (3/12/20) Yandi Syukri memperoleh apresiasi dari Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII. Penghargaan tersebut langsung diberikan oleh Suwarsono Muhammad selaku Ketua Pengurus Yayasan Badan Wakaf (PYBW) UII.  Profesor adalah jabatan akademik tertinggi dari seorang dosen, dan siapa saja yang menjadi dosen sudah sepatutnya untuk bercita-cita atau berangan-angan untuk meraihnya.

Turut hadir pada acara penyerahan apresiasi kepada para guru besar baru adalah Prof. Riyanto selaku Dekan Fakultas MIPA periode 2018 – 2022. Riyanto punya harapan besar kepada Yandi Syukri selaku Profesor pertama di Jurusan Farmasi untuk terus memotivasi diri dan kolega yang ada di jurusannya agar senantiasa menghasilkan karya-karya yang monumental. Keberadaan Yandi Syukri sebagai guru besar merupakan kebanggaan Jurusan Farmasi, Fakultas MIPA dan Universitas Islam Indonesia. Riyanto menambahkan agar Yandi Syukri mampu mendorong kepada dosen-dosen yang ada di Jurusan Farmasi dan telah bergelar doktor untuk dapat dipacu sesegera mungkin untuk memiliki jabatan akademik tertinggi sebagai professor. “Keberadaan Yandi Syukri sebagai professor pertama di Jurusan Farmasi akan semakin memperkuat Jurusan apalagi sebentar lagi akan menerima mahasiswa pada jenjang S2 Farmasi”, ungkap Riyanto saat ditemu di Kantornya. Keberhasilan Yandi Syukri dalam meraih jabatan akademik tertinggi tersebut juga tidak terlepas dari support UII dalam program percepatan guru besar.

Pada kesempat itu juga Riyanto juga menambahkan bahwa pihaknya akan berupaya untuk meningkatkan jumlah Profesor yang ada di Fakultas MIPA. Dosen-dosen yang sudah berpendidikan S3 dan memiliki jabatan akademik lektor kepala dihimbau untuk mengikuti program percepatan guru besar yang diselenggaran oleh UII. Seperti diketahui juga bahwa saat ini sedang proses persetujuan DIKTI dua orang calon guru besar yaitu Drs. Allwar, M.Sc. Ph,D dari Jurusan Kimia dan Dr. Jaka Nugraha, S.Si., M.sI., Jurusan Statistika.

Kondisi pandemic covid-19 yang sudah berlangsung hampir sepuluh bulan telah berdampak secara ekonomi pada pelaku usaha konvensional. Namun demikian di masa seperti ini sebenarnya ada peluang yang sangat besar bagi mereka yang mampu menangkapnya dengan memanfaatkan teknologi digital. Oleh karena itu Fakultas MIPA UII pada harus Sabtu (2/12/20) mengadakan kegiatan Workshop Digital Entrepreneur yang dilakukan secara daring. Acara yang menghadirkan pelaku usaha bisnis digital tersebut dibuka oleh Thorkul Huda selaku Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaan, dan Alumni Fakultas MIPA.

Dalam sambutannya Thorik menuturkan bahwa acara tersebut adalah bagian dari usahan Fakultas MIPA dalam mempersiapkan calon pengusaha muda dengan memanfaatkan teknologi digital. Thorik menambahkan bahwa saat ini persentase Entrepreneur di Indonesia baru ada sekitar 3,01% jauh lebih kecil dibandingkan Singapura an Malaysia. “Untuk menjadi negara maju minimal jumlah pengusaha atau Entrepreneur sebanyak 5% dari jumlah penduduk”, ungkap Thorik.  Disisi lain jumlah pengguna internet di Indonesia mencapai lebih dari 196 Juta orang yang merupakan potensi sangat besar bagi para pelaku usaha digital.

Narasumber pertama kegiatan workshop adalah Dimas Bayu Aji Pamungkas yang merupakan Cofounder & CMO Waktukita.com, sedangkan untuk pembicara kedua adalah Syihabuddin Zankie, S.T yang juga Manajer Pengembangan Inovasi IBISMA UII. Adapun sebagai moderator adalah Ardjun Wibowo, S.Stat yang saat ini sebagai Founder & CEO ELCI Digital Indonesia yang juga alumni dari Prodi Statistika Fakultas MIPA UII.  Acara yang dimulai tepat pukul 09.00 mendapat respon yang sangat positif dari peserta dengan banyaknya komentar dan pertanyaan untuk para narasumber.

Jum’at (4/12/20) Fakultas MIPA UII menyelenggarakan Sosialisasi Jabatan Akademik bagi dosen. Tercatat lebih dari 80 peserta yang mengikuti kegiatan yang dilaksanakan secara daring. Acara yang tepat dimulai pada pukul 08.00 tersebut dibuka secara langsung oleh Prof. Riyanto selaku Dekan FMIPA. Dalam sambutannya Riyanto menyampaikan masih ada dosen yang memiliki jabatan asisten ahli dan beberapa belum memiliki jabatan fungsional. Dosen-dosen tersebut kebanyakan adalah dosen muda yang belum lama bergabung dengan Fakultas MIPA. “Ada 27 dosen yang harus naik jabatan akademiknya” ungkap Riyanto.  Riyanto berharap untuk dosen yang sudah saatnya untuk naik jabatan akademik harus segera mengajukan dan minta bantuan dari Divisi Administrasi Umum untuk membantu dalam penyusunan PAK. Keberadaan jabatan akademik dosen akan sangat membantu institusi, misalkan dalam hal pencapaian akreditasi.

Narasumber dalam kegiatan sosialisasi adalah Prof. Hadri Kusuma yang merupakan Ketua Tim Penilai angka kredit dosen di LLDIKTI V yang juga saat ini sebagai salah satu dosen di Fakultas Ekonomika dan Bisnis UII. Narasumber lain pada sosialisasi PAK adalah Dr. Sri Kusuma Dewi yang telah mengembangkan pengukuran penilaian angka kredit dosen dengan aplikasi excel.  Prof. Hadri menyampaikan kepada peserta sosialisasi akan ada kemungkinan perubahan persentase pada komponen PAK. Kebutuhan pendiidikan dan penelitian kemungkinan akan ada penyamaan persentase untuk setiap jabatan akademik yaitu masing-masing sebesar 40% dan 30%. Menurut Prof. Hadri adanya perubahan tersebut akan sangat menguntungkan untuk yang akan naik jabatan akademik ke Lektor Kepala. Diakhir pemaparannya Prof Hadri menyampaikan jika seseorang sudah memilih profesi sebagai dosen maka harus diuapayakan untuk mencapai pendidikan dan jabatan akademik tertinggi (red. doctor dan guru besar)

Pada sesi kedua dilanjutkan oleh Dr. Sri Kusuma Dewi yang memberikan materi terkait dengan instrumen pengukuran PAK berbasis excel. Menurut Bu Cici panggilan akrab Dr. Sri Kusuma Dewi, instrument yang dikembangkan tersebut adalah permintaan Direktur Sumber Daya Manusia UII. Instrumen PAK yang sudah ada tersebut diharapkan dapat membantu dosen pada saat mengajukan jabatan akademik.

Sosialisasi PAK yang disampaikan oleh Prof. Hadri Kusuma dan Dr. Sri Kusuma Dewi mendapatkan respon yang sangat baik dari para peserta, terbukti banyak dari peserta yang merespon dengan memberikan pertanyaan kepada kedua narasumber tersebut. Di akhir acara diadakan kuis secara online dan pemenang memperoleh hadiah berupa saldo go pay.

Satu lagi program studi yang ada di Fakultas MIPA UII mendapatkan akreditasi A yaitu Statistika. Capain tersebut tertuang di dalam Sertifikat Akreditasi BAN-PT No. 3909/SK/BAN-PT/Akred/S/VII/2020. Sebagai  prodi yang sudah sangat mapan, maka statistika UII sangat layak mendapatkan peringkat tertinggi untuk raihan akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Saat ini Statistika UII sendiri memiliki Data Science, Aktuaria, Bisnis dan Sosial, Industri serta Manajemen Kebencanaan. Banyak dari prodi sejenis yang ada di Indonesia menjadi Statistika UII sebagai benchmark untuk mengembangan keilmuan statistika di Indonesia. Hal tersebut terbukti dengan seringnya prodi statistika UII menerima kunjungan studi banding dari perguruan tingi atau universitas lain.

Proses visitasi lapangan prodi statistika di laksanakan pada tanggal 6 – 7 Juli 2020 dan dilakukan secara daring (dalam jaringan/online) dengan asesor Ban-PT adalah . Kegiatan asesmen dimulai dari konfirmasi Borang 3B atau borang fakultas yang dipimpin langsung oleh Dekan FMIPA UII. Usia dengan fakultas diteruskan dengan Prodi dan dosen di Statistika dan dilanjutkan dengan mahasiswa, alumni, pengguna dan orang tua mahasiswa. Terungkap dari salah satu orang tua yang merasa sangat bangga karena anaknya dapat kuliah di Statistika UII. Salah satu kebanggaan orang tua atau wali yaitu ketika melihat anaknya yang saat ini sedang melaksanakan kuliah daring di rumah melihat secara langsung proses pembelajaran dan bahkan di setiap perkuliahan diadakan pembacaan Al qur’an secara bersama-sama.

Akreditasi A Statistika UII semakin menambah jumlah prodi yang terakreditasi A di FMIPA UII. Sebelumnya sudah ada prodi yang terakreditasi A seperti Kimia, Farmasi dan Profesi Apoteker. Prof. Riyanto selaku Dekan FMIPA UII merasa sangat bahagia dengan raihan akreditasi A dari Prodi Statistika. Dikatakan Riyanto bahwa dengan diperolehnya akreditasi A di prodi Statistika menunjukkan bahwa proses akademik dan non akademik yang diselenggarakan di FMIPA UII pada umumnya telah berjalan dengan baik. Terlebih saat ini FMIPA UII telah mendapatkan hibah untuk akreditasi internasional untuk empat prodi dari Kemendikbud yang salah satunya adalah Statistika. “Insya Allah akreditasi A dari Statistika ini akan semakin mempermudah proses menuju akreditasi internasional dari ASIIN”, ungkap Dekan FMIPA UII.

Riyanto berharap paska diperolehnya akreditasi A tersebut maka pengembangan akademik Statistika akan mengalami akselerasi dalam bentuk pendirian S2 Statistika. “Fakultas akan selalu mendorong kepada semua prodi untuk melakukan pengembangan misalnay dengan inisiasi pembentukan program paska sarjana”, tutur Riyanto ketika ditemui di kantornya. Sebagaimana diketahui saat ini juga telah dibentuk tim untuk merancang S2 Statistika serta didukung oleh dua pusat studi yang telah ada yaitu Pusat Studi kecerdasan buatan (artificial intelegent) dan Pusat Studi Bioinformatika.

Prodi D3 Analisis Kimia FMIPA UII telah menerbitkan jurnal dengan nama Indonesian Journal of Chemical Analysis (IJCA). Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional Nomor 85/M/KPT/2020 tanggal 01 April 2020, IJCA merupakan salah satu Jurnal Ilmiah yang terakreditasi dengan peringkat Sinta 4. Keberhasilan IJCA sebagai jurnal ilmiah yang terakreditasi merupakan suatu capaian yang sangat tinggi mengingat IJCA tergolong jurnal baru yang ada di lingkungan Universitas Islam Indonesia. Sebelum terakreditasi dari Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional, IJCA sudah terindeks pada berbagai lembaga seperti Crossref, Google Scholar, ISSN Portal, Portal Garuda, Index Copernicus, Worldcat dan Base.

Keberhasilan IJCA sebagai jurnal ilmiah yang terakreditasi menambah jumlah jurnal di FMIPA UII yang terakreditasi oleh Kemenristek. Jurnal Ilmiah yang sudah terkareditasi lainnya adalah Jurnal Eksakta dan Jurnal Ilmiah Farmasi (JIF) dan International Journal of Chemistry Education Research (IJCER). Sehingga berdasarkan data yang ada semua Jurnal Ilmiah yang ada di FMIPA UII saat ini sudah terakreditasi oleh Kementerian Riset dan Teknologi.

 Dikutip dari laman IJCA (https://journal.uii.ac.id/IJCA), ruang lingkup dari IJCA diantaranya adalah:

  1. Metode Pengambilan Sampel dan preparasi
  2. Pemisahan (kromatografi, adsorpsi, ekstraksi fase padat, teknik, atau bahan pengembangan untuk tujuan pemisahan)
  3. Pengukuran (pengembangan metode (konvensional, elektrokimia, spektroskopi)
  4. Identifikasi (identifikasi sumber daya alam (dalam / sumber daya alam organik) dll)
  5. Validasi Metode

Program Studi Kimia FMIPA UII berhasil memperoleh peringkat tertinggi dengan Akreditasi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi atau BAN-PT. Peringkat tersebut tertuang di dalam Keputusan BAN-PT No. 3400/SK/BAN-PT/Akred-Itnl/S/VI/2020 yang ditandatangani oleh Prof. T. Basarudin selaku Direktur Dewan Eksekutif BAN-PT. Keberhasilan Prodi Kimia memperoleh Akreditasi Unggul tidak terlepas dari pengakuan melalui perolehan akreditasi intrenasional dari Royal Society of Chemistry (RSC) yang bermarkas di London Inggris. Kimia UII merupakan prodi di perguruan tinggi swasta pertama yang memperoleh akreditasi internasional dari RSC. Seperti diberitakan sebelumnya bahwa sertifikat akreditasi internasional sudah diberikan secara langsung oleh  Hilary White selaku perwakilan RSC kepada Rektor UII pada 11 Maret 2019 yang diserahkan di Ruang Auditorium FMIPA UII.

Untuk memperoleh status Akreditasi Unggul dari BAN-PT bukanlah hal yang mudah karena banyak persyaratan yang harus dipenuhi. Hal yang cukup menonjol untuk mendapatkan Akreditasi Unggul adalah luaran atau produk yang dihasilkan oleh suatu program studi seperti karya yang dipublikasikan pada jurnal internasional yang bereputasi serta paten yang dihasilkan oleh dosen maupun mahasiswanya. Di internal UII sendiri, Prodi Kimia termasuk yang paling produktif menghasilkan karya-karya tersebut. Prof. Riyanto selaku Dekan FMIPA merasa sangat bangga dengan capaian akreditasi tertinggi dari Prodi Kimia. Menurut Riyanto, perolehan akreditasi Prodi Kimia akan menjadi pemicu prodi-prodi lain yang ada di FMIPA untuk segera menyusulnya. “Salah satu jalur untuk memperoleh akreditasi unggul adalah melalui capaian akreditasi internasional”, ungkap Dekan periode 2018-2022. Riyanto menambahkan bahwa saat ini prodi-prodi yang ada di FMIPA UII sedang berjuang memperoleh akreditasi internasional. Usaha yang dilakukan FMIPA yaitu dengan mengusulkan hibah akreditasi internasional dari Kemendikbud. “Alhamdulillah FMIPA berhasil lolos memperoleh hibah akreditasi internasional yang diselengarakan di bulan Juni 2020 ini”, tutur Guru Besar bidang elektrokimia itu.

Ketua Tim pengusulan Hibah Akreditasi Internasional dari FMIPA UII adalah Prof. Is Fatimah. Dengan pengalaman Prof. Is Fatimah sebagai kaprodi Kimia saat pengajuan akreditasi dari RSC diharapkan nantinya prodi-prodi di FMIPA UII akan lebih cepat memperoleh akreditasi internasional. Empat prodi di FMIPA yang lolos untuk memperoleh hibah akreditasi internasional adalah Statistika, Farmasi, Pendidikan Kimia dan D3 Analisis Kimia. “Rencananya prodi di FMIPA yang saat ini lolos hibah akreditasi internasional akan diusulkan untuk memperoleh akreditasi dari ASIIN jerman”, tambah Prof. Riyanto saat ditemui di kantornya.

Berdasarkan hasil seleksi panitia Seleksi Kompetisi Nasional MIPA (KN MIPA), maka berikut disampaikan nama-nama yang berhasil lolos untuk mewakili Universitas Islam Indonesia khususnya Bidang Matematika dan Kimia. Adapun nama-nama yang lolos adalah sebagai berikut.

Bidang Matematika

Nama mahasiswa

NIM

Prodi

Peringkat

R. Nabila Alya Hartarie

18611133

Statistika

1

Ilham Aksan Maulana

17612101

Kimia

2

Istina Alya Rosyada

18611129

Statistika

3

Afdhah Nur Riadhoh

18611148

Statistika

4

Syifa Najmiatu Sa’adah

19612116

Kimia

5

Bimasuci Basiludin

19611170

Statistika

6

 

Bidang Kimia

Nama mahasiswa

NIM

Prodi

Peringkat

Khoirunisa

18612122

Kimia

1

Bella Gustidiningrat

18612082

Kimia

2

Yuvia Rafi Kusuma

18612125

Kimia

3

Adytia Wijayana

18612076

Kimia

4

Marlina

19612157

Kimia

5

Hafizh Royhan

18612095

Kimia

6