Sabtu (9/11/19) bertempat di kompleks Taman Kaliurang, dosen dan tenaga pendidikan (red. tendik) di lingkungan FMIPA UII mengadakan kegiatan outbond. Rombongan berangkat ke lokasi outbound dari pelataran FMIPA pada pukul 07.15 sampai dilokasi sekitar pukul 07.45 dan langsung dimulai kegiatan tersebut. Outbound diawali dengan sambutan Prof. Riyanto, Ph.D selaku dosen FMIPA. Dalam sambutannya Riyanto berharap kegiatan outbond dapat semakin memperkuat rasa kekeluargaan antara dosen dan tendik sehingga produktivitas dalam bekerja semakin meningkat. Bentuk peningkatan salah satunya adalah kedisiplinan terhadap waktu seperti kehadiran pada saat mulai bekerja maupun ketika koordinasi ataupun rapat-rapat yang diselenggarakan di Fakultas MIPA. “Sebenarnya keluarga FMIPA sampai saat ini sudah cukup harmonis dalam berinteraksi, tetapi kegiatan kali ini mudah-mudahan mampu meningkatkan rasa kebersamaan diantara keluarga besar FMIPA”, tutur Riyanto pada saat menyampaikan sambutannya.
Outbound kali ini sengaja mengambil lokasi di sekitar kawasan wisata kaliurang karena lokasi yang tidak jauh dengan kampus UII juga tempatnya yang nyaman karena udara yang sejuk di daerah pegunungan. Nilai atau manfaat yang dapat diambil selama kegiatan outbound pertama, melatih diri untuk berani terbuka dan mengakui setiap bentuk kesalahan yang diperbuat, kedua bekerjasama dalam mencapai tujuan organisasi, ketiga membangun ide atau kreatifitas berau dalam bekerja, keempat mentaati segala peraturan atau regulasi yang telah ditetapkan oleh organisasi, kelima selalu fokus terhadap pekerjaan yang dilakoninya. Olla Nina Karona sebagai salah satu peserta mengatakan bahwa outbound kali ini meskipun permainan yang diberikan cukup sederhana, namun dapat menunjukkan profil pribadi dari masing-masing peserta. “Terlihat dari peserta yang berani untuk menanggung akibat dari kesalahan yang diperbuatnya” ungkap Olla yang saat ini juga mengemban amanah sebagai Kepala urusan (red. Kaur) perkuliahan di FMIPA.
Kegiatan outbound tersebut merupakan rangkaian pelatihan peningkatan kapasitas diri bagi dosen dan tendik di FMIPA. Sebelumnya terlebih dahulu diadakan training baigi dosen dan tendik dengan narasumber Syafarudin Alwi yang merupakan mantan Ketua Pengurus Harian Yayasan Badan Wakag UII dan Imam Mujiono yang juga dosen UII sekaligus motivator internasional yang dilaksanakan pada pertengahan bulan Oktober (Sabtu , 19/10/19).


Usai Tatang memaparkan tentang biodiesel dilanjutkan dengan penjelasan teknologi penyulingan oleh Nur Agus Priambodo (Nora) yang juga salah satu laboran di Jurusan Kimia. Nora mengenalkan teknik penyulingan minyak cengkeh dengan menggunakan bahab baku daun cengkeh kering. Menurut Nora keunggulan dari daun cengkeh kering dapat dihasilkan minyak cengkeh dengan kualitas yang lebih baik karena kadar airnya yang rendah. Selain itu juga pada umumnya daun cengkeh kering juga merupakan daun jatuh karena pohon dan hanya diajdikan sampah, sehingga pemanfaatan sampah daun kering juga merupakan satu keunggulan. Pada kesempatan tersebut Nora juga mempraktikkan bagaimana cara memperoleh minyak cengkeh dengan cara penyulingan.
Selesai penandatanganan kerjasama selanjutnya disampaikan pelatihan untuk guru-guru kimia dengan materi pengenalan pendidikan kimia di perguruan tinggi, aplikasi pengajaran humanis dan rekreatif, dan metode pengambilan minyak atsiri. Menurut Prof. Riyanto strategi dalam menyampaikan materi kimia diawal perlu dikenalkan tentang aplikasi kimia terlebih dahulu sehingga siswa akan senang mengikuti pelajaran kimia. Contoh aplikasi ilmu kimia diantaranya adalah pemurnian kimia sehingga bangsa Indonesia tidak perlu lagi impor dari Negara lain. “Fakta saat ini Indonesia masih impor garam, padahal pulau Madura merupakan penghasil garam terbanyak di Indonesia”, ungkap Prof. Riyanto. Factor utama yang menyebabkan Indonesia masih impor garam karena kualitas garam di Indonesia masih sangat rendah. Oleh karena itu perlu adanya peningkatan kualitas produksi garam-garam di Indonesia termasuk produksi garam di Madura, sehingga guru-guru kimia harus mampu mentransformasikan tentang pemurnian garam.
Selain itu juga Prof. Riyanto juga banyak mengenalkan fasilitas yang digunakan untuk praktikum maupun penelitian dosen dan mahasiswa di Jurusan Kimia FMIPA UII. Beberapa perlatan yang dikenalkan diantarannya adalah GC-MS, SEM-EDX, HPLC, FTIR, spektrofotometer UV-Vis, AAS dan lain-lain. Diakhir pengenalannya Prof. Riyanto menyampaikan metode penerimaan mahasiswa baru di Universitas Islam Indonesia. Materi kedua dan ketiga disampaikan oleh Dr. Dwiarso Rubiyanto dan Krisna Merdekawati, M.Pd yang masing-masing adalah Ketua Prodi S1 Kimia dan Prodi Pendidikan Kimia FMIPA UII.
Usia sambutan Prof. Riyanto kemudian dilanjutkan penjelasan teknis kegiatan audit oleh Lead Audit. Sri Kusumadewi selaku Lead Auditor terlebih dahulu memperkenalkan seluruh auditor yang akan melaksanakan audit di FMIPA tahun 2019. Kesempatan tersebut juga digunakan oleh Sri Kusamadewi memaparkan konsep PPEPP (penetapan, pelaksanaan, evaluasi (pelaksanaan), pengendalian (pelaksanaan), dan peningkatan) dalam rangka penjaminan mutu seluruh unit pertanggungjawaban di lingkungan FMIPA.
Jurusan kimia FMIPA UII mengadakan kegiatan smart outbond yang dilaksanakan di komples Hotel Puri Asri Kota Magelang. Acara yang diadakan hari Sabtu 6 Juli 2019 diikuti oleh sebagian besar dosen dan tenaga kependidikan yang ada di Jurusan Kimia. Malam hari sebelum kegiatan smart outbound terlebih dahulu dibuka oleh Prof. Riyanto selaku Dekan sekaligus dosen di Jurusan Kimia dan dilanjutkan dengan kegiatan training kecerdasan hati yang dibawakan oleh Ustadz Basuki AR. Prof. Riyanto dalam sambutannya berharap kegiatan training kecerdasan hati dapat membentuk pribadi yang baik, khususnya dosen dan tenaga kependidikan yang ada di Jurusan Kimia. Prof. Riyanto mencontohkan bahwa pribadi muslim yang baik salah satu cirinya adalah memiliki kedisplinan yang tinggi terhadap apapun juga termasuk pekerjaan yang ditekuni saat ini.
Minggu 16 Juni 2019 bertempat di kompleks Hotel Mambruk Anyer Cilegon telah dilaksanakan kegiatan pelantikan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Prodi D3 Analisis Kimia. Rizky Maulana yang merupakan panitia acara tersebut menjelaskan bahwa pemilihan tempat didasari banyaknya alumni dari D3 Analisis Kimia FMIPA UII yang saat ini bekerja disekitar kawasan Cilegon seperti PT Krakatau Steel, PT Candra Asri dan perusahaan-perusahaan lainnya. Selain itu juga, dengan lokasi di sekitar kawasan wisata Pantai Anyer akan menjadi daya tarik tersendiri bagi alumni untuk hadir di acara tersebut. Pengurus IKA D3 Analisis Kimia dilantik oleh Totok Purwanto, SH selaku sekretaris yang mewakili Ketua Dewan Perwakilan Wilayah (DPW) IKA UII Yogyakarta. Hadir pada acara pelantikan adalah Wakil Dekan Bidang Keagamaan, Kemahasiswaa dan Alumni (Wadek KKA) FMIPA UII, Direktur Direktorat Pengembangan Karir dan Alumni (DPKA), Ketua Program Studi (Ka.Prodi) D3 Analisis Kimia.
Akhir Maret 2019 Universitas Islam Indonesia akan menyelenggarakan wisuda periode keempat di tahun akademik 2018/2019. Tercatat ada sebanyak 92 calon wisudawan dari FMIPA UII yang akan mengikuti ceremony wisuda yang dilaksanakan di Gedung Auditorium Kahar Muzakir. Setelah selesai mengikuti proses wisuda beberapa diantaranya ada yang melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi dan sebagian besar yang lainnya melamar pekerjaan sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni. Dalam memasuki dunia kerja, mereka yang baru saja lulus kuliah terkadang mengalami banyak kekhawatiran. Beberapa keraguan dalam menyiapkan diri menghadapi dunia kerja adalah adanya kurang percaya diri karena kurang memiliki pengetahuan dan pengalaman dalam melamar pekerjaan, membuat daftar riwayat hidup serta nervous pada saat wawancara dengan user atau pengguna lulusan. Oleh karena itu, guna menyiapkan lulusan yang mampu membuat lamaran kerja dan curriculum vitae dengan baik maka perlu bekal yang cukup serta perlu mempersiapkan diri ketika wawancara. Sehingga pada Selasa 26 Maret 2019, Fakultas MIPA UII menyelenggarakan kegiatan pelepasan sekaligus seminar karir bagi calon wisudawan yang akan diwisuda pada hari Sabtu 30 Maret 2019. Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Prof. Riyanto selaku Dekan FMIPA dan narasumber yang menyampaikan materi persiapan karir adalah Ike Agustina, S.Psi., M.Psi yang merupakan praktisi yang sering diminta berbagai perusahaan untuk melakukan tes psikologi bagi calon tenaga kerja.
Prof. Riyanto dalam sambutannya mengapresiasi lulusan FMIPA yang akan di wisuda pada pada akhir pekan ini. Menurut Dekan FMIPA tersebut, setiap tahun sekitar 600 mahasiswa baru bergabung dengan FMIPA UII, adapun jumlah mahasiswa yang diwisuda setiap periode kurang lebih antara 90 sampai 100. Dengan jumlah periode wisuda di UII sebanyak enam kali maka jumlah mahasiswa baru yang masuk dan jumlah lulusan relative sama sehingga student body di FMIPA UII akan dapat terkendali dengan baik. Prof. Riyanto juga merasa bangga karena salah satu lulusan dari FMIPA pada periode ini memperoleh indeks prestasi sempurna yaitu 4,00 dengan masa studi kurang dari 4 tahun. Dekan FMIPA yang juga beberapa kali memperoleh penghargaan dosen berprestasi tersebut memprediksi kalau Pin Emas untuk wisuda period keempat 2018/2019 akan di raih wisudawan dari FMIPA. Kesempatan tersebut juga tidak disia-siakan oleh Prof. Riyanto untuk mempromosikan Program Magister (S2) Kimia yang akan menerima mahasiswa baru untuk kali pertamanya di tahun akademik 2019/2020. Lulusan FMIPA yang bersedia untuk melanjutkan studi S2 Kimia akan diprioritaskan memperoleh keringanan biaya pendidikan selama kuliah.
Usai Prof. Riyanto menyampaikan sambutan dilanjutkan dengan sesi Seminar Karir yang disampaikan Ike Agustina yang saat ini juga sedang memegang amanah sebagai Direktur Sumber Daya Manusia UII. Mengawali materi workshopnya, Ike Agustina melakukan polling kepada calon wisudawan. Satu hal yang sangat menarik dari hasil polling tersebut menyatakan kurang lebih 70% lulusan FMIPA sangat optimis untuk menempuh karir paska kelulusannya. Sebagian besar lulusan FMIPA memilih untuk dapat bekerja di BUMN, sebagai pegawai negeri sipil dan berkarir di perusahaan multi nasional. Namun demikian yang menjadi keresahan lulusan FMIPA adalah kemampuan bahasa inggris yang masih kurang, sehingga takut untuk berkompetisi dengan lulusan dari perguruan tinggi lain. Setelah selesai melakukan evaluasi hasil polling dilanjutkan dengan pemaparan untuk strategi dan teknik membuat lamaran pekerjaan, CV dan wawancara baik pada saat psikotest maupun dengan user. Acara workshop sangat menarik bagi calon wisudawan terbukti banyak hal yang didiskusikan dan baru berakhir pada pukul 12.00.
Selasa 12 Maret 2019 Dekan FMIPA UII mendapatkan undangan untuk menandatangani kerjasama antara FMIPA UII dengan PT Biofarma di Kota Bandung. Ruang lingkup kerjasama adalah program magang bersertifikat bagi mahasiswa di PT Biofarma selama 6 (enam) bulan. Menurut Disril Revolin Putra selaku Direktur SDM dan Umum PT Biofarma menyampaikan bahwa konsep permagangan mahasiswa sudah dilaksanakan beberapa tahun yang lalu dengan menggandeng Forum Human Capital Indonesia (FHCI) dengan maksud adanya keselarasan antara kurikulum yang ada di dunia pendidikan dengan industry. Program magang bersertifikat membuka peluang lulusan dari perguruan tinggi untuk berkarir di salah satu BUMN yang memproduksi berbagai vaksin yang sudah diekspor ke berbagai Negara di dunia. Disamping itu juga program magang bersertifikat juga dapat dijadikan jembatan bagi perguruan untuk bersama-sama dengan PT Biofarma melakukan riset. Salah satu riset yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan produk local baik teknologi maupun bahan baku sehingga bisa low cost production yang dapat berdampak pada harga vaksin yang lebih murah bagi masyarakat.
Pada dasarnya program magang di PT Biofarma ada dua jenis yaitu melalui program magang regular dan magang bersertifikat. Tipe magang regular terbagi menjadi tiga macam terdiri dari observasi, PKL atau magang model A ,dan magang model B dengan peserta magang diperuntukkan mahasiswa diberbagai tingkatan seperti diploma, sarjana maupun paska sarjana. Hal yang sama juga untuk program magang bersertifkat diperuntukkan mahasiswa dengan berbagai jenjang. Khusus untuk program magang tipe B dan magang bersertifikat dilakukan melalui seleksi, dan yang terpilih untuk mengikuti kegiatan tersebut akan mandapatkan uang makan, uang saku dan kesehatan poliklinik. Mahasiswa yang tidak lolos seleksi magang tipe B dan magang bersertifikat dapat mengikuti magang tipe A atau observasi dengan durasi waktu antara satu sampai enam bulan.